Cerita Sex, Bokep, Dewasa

Blogroll

Ibu Rumah Tangga Yang Nafsu Nya Sangat Besar

 Ibu Rumah Tangga Yang Nafsu Nya Sangat Besar

Santi adalah seorang tetangga ramah, dalam cerita ngewe ini Santi digambarkan sebagai sosok ibu muda yang baik, sopan dan ramah, tapi siapa sangka nafsu besar yang dimiliki santi ternyata tertutup oleh keramahannya. Kejadian ini terjadi sekitar satu bulan yang lalu.Waktu itu saya beserta dua orang teman kantor sedang makan siang di sebuah restoran di bilangan Kemang. Ketika saya hendak membayar makanan, saya mengantri di belakang seorang wanita cantik yang sedang menggendong anak kecil. Karena agak lama, saya menegurnya. Ketika ia menengok ke arah saya, saya sangat kaget, ternyata ia adalah santi.

Tante


Nah, santi ini adalah istri tetangga saya di komplek rumah saya. “Eh, Mas Vito. Lagi ngapain Mas..?” tanyanya. “Anu, saya sedang makan siang. Kamu sama siapa Mir..? Andre ndak ikut..?” “Enggak Mas, dia lagi tugas luar kota. Saya lagi beli makanan, sekalian buat nanti malam. Soalnya si Ijah lagi pulang kampung juga. Ya sudah, saya keluar aja bareng Vina (anaknya-pen).” “Kamu bawa mobil..?” tanya saya. “Enggak tuh Mas, mobilnya dibawa Mas Andre ke Lampung.” “Oo, mau pulang bareng..? Kebetulan saya juga mau langsung pulang, tadi habis tugas lapangan.”

“Ya sudah nggak apa-apa.” Singkat cerita, saya dan kedua teman saya langsung pulang ke rumah masing-masing. Sementara saya, santi dan Vina pulang bersama di mobil saya. Sesampainya di rumah santi yang hanya berjarak 4 rumah dari saya, santi mengajak mampir, tapi saya bilang mau pulang dulu, ganti baju dan menaruh mobil.


Karena Jenny, istri saya, sedang pergi ke rumah orangtuanya, saya langsung saja pergi ke rumah santi dengan memakai celana pendek dan kaos. Ternyata, rumah santi tertata cukup apik. Ketika saya masuk, si Santi hanya memakai piyama mandi.

“Saya ganti baju dulu ya Mas, gerah nih,” katanya sambil tersenyum. “Oo.., iya, si Vina mana..?” tanya saya sambil terpesona melihat kecantikan dan kemulusan body si Santi. “Anu Mas, dia langsung tidur pas sampai di rumah tadi, kasihan dia capek, saya ke kamar dulu ya Mas..!” “Eh, iya, jangan lama-lama ya,” kata saya.


Ketika Santi masuk ke dalam kamar, dia (entah sengaja atau tidak) tidak rapat menutup pintu kamarnya. Merasa ada kesempatan, saya mencoba mengintip. Memang lagi mujur, ternyata di lurusan celah pintu itu, ada kaca lemari riasnya. Wow, untuk ukuran wanita yang telah mempunyai anak berumur 3 tahun, si Santi ini masih punya bentuk tubuh yang bagus dan indah.


Dengan ukuran 34B dan selangkangan yang dicukur, dia langsung membuat “adik kecil” saya berontak dan bangun. Dan yang menambah kaget saya, sebelum memakai daster yang hanya selutut, ia hanya memakai celana dalam jenis G-string dan tidak mengenakan BH. Sebelum ia berjalan ke luar kamar, saya langsung lari ke sofa dan pura-pura membaca koran.


“Eh, maaf ya Mas kelamaan.” kata Santi sambil duduk setelah sepertinya berusaha untuk membetulkan letak tali celana dalamnya yang menyempil. “Ndak apa-apa kok, saya juga lagi baca koran. Memangnya Andre berapa hari tugas luar kota..?” tanya saya yang juga ‘sibuk’ membetulkan letak si ‘kecil’ yang salah orbit.


Sambil tersenyum penuh arti, Santi menjawab, “3 hari Mas, baru berangkat tadi pagi. Ngomong-ngomong saya juga sudah 2 hari ini nggak liat Mbak Jenny, kemana ya Mas..?” “Dia ke rumah orangtuanya. Seminggu. Bapaknya sakit.” jawab saya. “Wah, kesepian dong..?” tanya Santi menggoda saya.


Merasa hal ini harus saya manfaatkan, saya jawab saja sekenanya, “Iya nih, mana seminggu lagi, ndak ada yang nemenin. Kamu mau nemenin saya emangnya..?” “Wah tawaran yang menarik tuh..,” jawab Santi sambil tersenyum lagi, “Emangnya Mas mau saya temenin..? Saya kan ada si Vina, nanti ganggu Mas lagi. Mas Vito kan belum punya anak, jadinya santai.”


“Ndak apa-apa, eh iya, saya mau tanya, kamu ini umur berapa sih? Kok keliatannya masih muda ya..?” sambil menggeser posisi duduk saya supaya lebih dekat ke Santi. “Saya baru 27 kok Mas, saya married waktu 23, pas baru lulus kuliah. Saya diajak married Mas Andre itu pas dia sudah bekerja 3 tahun.


Gitu Mas, memang kenapa sih..?” “Ndak, saya kok penasaran ya. Kamu sudah punya anak umur 3 tahun, tapi kok badan kamu masih bagus banget, kayak anak umur 20-an gitu.” kata saya. “Yah, saya berusaha jaga badan aja Mas. Biar laki-laki yang ngeliat saya pada ngiler,” katanya sambil tersenyum.

“Wah, kamu ini bisa saja, tapi memang iya sih ya, saya kok juga jadi mau ngiler nih.” “Nah kan, mulai macem-macem ya, nanti saya jewer lho..!” “Kalo saya macem-macem beneran, emangnya kamu mau jewer apa saya..?” tanya saya sambil terus melakukan penetrasi dari sayap kanan Santi.

Merasa saya melakukan pendekatan, Santi kok ya mengerti. Sambil menghadap ke wajah saya, dia bilang, “Wah, kalo beneran, saya mau jewer ‘burungnya’-nya Mas Vito, biar putus sekalian.” “Memangnya kamu berani..?” tanya saya, “Dan lagi saya juga bisa mbales,”

“Saya berani lho Mas..!” sambil beneran memegang ‘burung’ saya yang memang sudah minta dipegang, “Terus Mas Vito mbalesnya gimana..?” “Nanti saya remes-remes lho toketmu..!” jawab saya sambil beneran juga melakukan serangan pada bagian dada.

Karena merasa masing-masing sudah memegang ‘barang’, kami tidak bicara banyak lagi. Saya langsung mengulum bibir Santi yang memang lembut sekali dan basah serta penuh gairah. Dan tampaknya, Santi yang sudah setengah jalan, langsung memasukkan tangannya ke dalam celana saya, tepat memegang ‘burung’ saya yang maha besar itu (kata istri saya sih). “Mas Vito, kon**lnya gede banget.” kata Santi sambil terengah-engah. “Sudah, nikmati aja. Kalo mau diisep juga boleh..!” kata saya.

Dan tanpa banyak bicara, Santi langsung membuka 2 pertahanan bawah saya. Dengan seenaknya ia melempar celana pendek dan celana dalam saya, dan langsung menghisap batang kemaluan saya. Ternyata, hisapannya top banget.

Tanpa tanggung-tanggung, setengah penis saya yang 18 cm itu dimasukkan semuanya. Dalam hati saya berpikir, “Maruk juga nih perempuan..!” Setelah hampir 5 menit, Santi saya suruh berdiri di depan saya sambil saya lucuti pakaiannya.

Tanpa di komando, Santi melepas celana dalamnya yang mini itu, dan menjejalkan kemaluannya yang tanpa bulu ke mulut saya. Ya sudah, namanya juga dikasih, langsung saja saya ciumi dan saya jilat-jilat. “Mas, geli Mas,” kata Santi sambil terus menggoyang-goyangkan pantatnya.

“Tadi ngasih, sekarang komentar..!” kata saya sambil memasukkan dua jari tangan saya ke dalam vaginanya yang (ya ampun) peret banget, kayak kemaluan perawan. Masih dalam posisi duduk, saya membimbing pantat dan vagina Santi ke arah batang kemaluan saya yang makin lama makin keras.

Perlahan-lahan, Santi memasukkan kejantanan saya ke dalam vaginanya yang mulai agak-agak basah. “Pelan-pelan ya Mir..! Nanti memekmu sobek,” kata saya sambil tersenyum. Santi malah menjawab saya dengan serangan yang benar-benar membuat saya kaget. Dengan tiba-tiba dia langsung menekan batang kejantanan saya dan mulai bergoyang-goyang.

Gerakannya yang halus dan lembut saya imbangi dengan tusukan-tusukan tajam menyakitkan yang hanya dapat dijawab Santi dengan erangan dan desahan. Setelah posisi duduk, Santi mengajak untuk berposisi Dog Style. Santi langsung nungging di lantai di atas karpet.

Sambil membuka jalan masuk untuk kemaluan saya di vaginanya, Santi berkata, “Mas jangan di lubang pantat ya, di memek aja..!” Seperti anak kecil yang penurut, saya langsung menghujamkan batang kejantanan saya ke dalam liang senggama Santi yang sudah mulai agak terbiasa dengan ukuran kemaluan saya. Gerakan pantat Santi yang maju mundur, benar-benar hebat.

Pertandingan antar jenis kelamin itu, mulai menghebat tatkala Santi ‘jebol’ untuk yang pertama kali. “Mas, aku basah..,” katanya dengan hampir tidak memperlambat goyangannya. Mendengar hal itu, saya malah langsung masuk ke gigi 4, cepat banget, sampai-sampai dengkul saya terasa mau copot. Kemaluan Santi yang basah dan lengket itu, membuat si ‘Vladimir’ tambah kencang larinya. “Mir, aku mau keluar, di dalam apa di luar nih buangnya..?” tanya saya.

Eh Santi malah menjawab, “Di dalam aja Mas, kayaknya aku juga mau keluar lagi, barengin ya..?” Sekitar 3 menit kemudian, saya sudah benar-benar mau keluar, dan sepertinya Santi juga. Sambil memberi aba-aba, saya bilang, “Mir, sudah waktunya nih, keluarin bareng ya, 1 2 3..!” Saya memuntahkan air mani saya ke dalam liang vagina Santi yang pada saat bersamaan juga mengeluarkan cairan kenikmatannya.

Setelah itu saya mengeluarkan batang kejantanan saya dan menyuruh Santi menghisap dan menjilatinya sekali lagi. Si Santi menurut saja, sambil ngos-ngosan, Santi menjilati penis saya. Ketika Santi sedang sibuk dengan batang kejantanan saya, Vina bangun tidur dan langsung menghampiri kami sambil bertanya,

“Mami lagi ngapain..? Kok Om Vito digigit..?” Santi yang tampaknya tidak kaget, malah menyuruh Vina mendekat dan berkata, “Vina, Mami nggak gigit Om Vito. Mami lagi makan ‘permen kojek’-nya Om Vito, rasanya enak banget deh, asin-asin..” “Mami, emangnya permennya enak..? Vina boleh nggak ikut makan..?” tanya Vina.

Sambil mengocok-ngocok penis saya, Santi berkata, “Vina nggak boleh, nanti diomelin sama Om Vito, mendingan Vina duduk di bangku ya, ngeliat Mami sama Om Vito main dokter-dokteran.” Saya yang dari tadi diam saja, mulai angkat bicara, “Iya, Vina nonton aja ya, tapi jangan bilang-bilang ke Papi Vina, soalnya kasian Mami nanti. Ini Mami kan lagi sakit, jadinya Om kasih permen terus disuntik.

” Sambil terus memegang penis saya yang mulai kembali mengeras, Santi berkata pada Vina, “Nanti kalo’ Vina nggak bilang ke papi, Vina Mami beliin baju baru lagi deh, ya? Tuh liat, suntikannya Om Vito mulai keras. Vina diam aja ya, Mami mau disuntik dulu nih..!” Merasa ada tantangan lagi, saya langsung mencium Santi dengan lembut di bibirnya yang masih beraroma sperma, sambil meremas buah dadanya yang kembali mengeras.

Santi langsung melakukan gerakan berputar dan langsung telentang sambil tertawa dan berteriak tertahan, “Babak kedua dimulai, teng..!” Sementara Vina hanya diam melihat maminya dan saya ‘acak-acak’, walaupun terkadang dia membantu mengelap keringat maminya dan saya.

Itulah pengalaman saya dan Santi yang masih berlanjut untuk hari-hari berikutnya. Kadang-kadang di rumah saya, dan tidak jarang pula di rumahnya. Kami melakukan berbagai macam gaya, dan di segala ruangan dan kondisi. Pernah kami melakukan di kamar mandi, masih dengan Vina yang ikut nimbrung ‘nonton’ pertandingan saya vs maminya.

Dan Vina juga diam dan tidak bicara apa-apa ketika papinya pulang dari Lampung. Hal itu malah makin mempermudah saya dan Santi yang masih sering bersenggama di rumah saya ketika saya pulang kantor, dan ketika istri saya belum pulang dari rumah orangtuanya.

Dan saya akan masih terus akan menceritakan pengalaman saya dengan Santi. Dan nanti akan saya ceritakan pengalaman saya dengan adikanti

Ketahuan Kakak Ipar Nya Sedang Baca Buku Porno

 Ketahuan Kakak Ipar Nya Sedang Baca Buku Porno

Malam jumat pukul 22.00 gue asyik membaca buku stensilan di tempat tidur, plus buku bergambar porno yang telah beberapa kali gue pelototin bolak balik. . Maklumlah saat itu lagi musim-musimnya buku –buku begituan. Sebagai anak dalam masa puber, gue Lagi doyan membaca hal berbau porno.Buku buku porno itu gue pinjam dari teman sekolah. Biasanya buku itu secara bergantian berputar tiap hari diantara teman-teman. Lagi asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Kemudian muncul kakak kandung gue satu-satunya. Namanya Nani.

Tante


Kak Nani begitu gue memanggilnya. usia kak nani terpaut 4 tahun. Sekarang dia sedang kuliah di semester 3. Gue buru-buru menyembunyikan buku porno di bawah bantal. Sambil berharap kak nani tidak mengetahui apa yang gue baca tadi.

“fan., anterin kakak beli nasi goreng”
‘males ah”

Beginilah kebiasaan kak nani. Sering banget ngerasa lapar kalo uda malem. Ujung-ujungnya gue suruh nganterin ke depan buat beli nasi goreng, atau kadang beli sate, pecel lele atau yang lainnya..

“ayo dong fan. Kakak Lapar nih”
“sendirian aja kenapa. Lagi males nih”
“jangan gitu dong fan. Beneran lapar nih.”
“makanya jangan biasain makan malam. Body udah gemuk juga masih makan malam-malam. Lama-lama juga kayak si atun”

“ini bukan gemuk tahu. Ini namanya seksi. Sok tahu lu anak kecil”

Hehehe…kak nani memang tidak gemuk, Meskipun dia juga tidak langsing. Kak nani terbilang montok.. wajar aja sih kalo dia mengatakan dirinya seksi. Karena memang sangat menarik di pandang.


“ayo ah…” kak nani menarik lengan gue. karena gue memang lagi males. Gue bertahan aja di kasur. Tapi apa daya tarikan kak nani membuat posisi tubuh gue bergerak. Dan yang gue takutkan dari tadi ternyata menjadi kenyataan.

Agen Judi Online - “wah, apaan tuh fan” mata kak nani tertuju ke buku porno yang tadi gue baca. Ketika dia akan mengambilnya. Gue buru-buru mengamankan

“wah parah lu fan…coba lihat”
“apaan sih kakak”
“gue bilangin mama lu”
“bilang aja mama. Emang buku apaan ini. Orang komik kura-kura ninja” gue berkilah

Agen Poker Online - ”jangan ngibul lu fan orang gambar telanjang gitu”
“kura-kura ninja tahu…”
“bener ye kura-kura ninja. Gue bilangin mama nih.. mah……”
Oppss….. gue buru-buru membekap mulut kak nani. “jahat banget sih” semprot gue

Kak nani berusaha membuka dekapan telapak tangan gue, hingga ia terdengar eghhhh…eghhhh

“jangan bilang mama”pintaku,
Setelah dia menggangguk. Baru gue buka lengan dari mulutnya.
“janji lu kak”

Bandar Poker Online - sebagai upah tutup mulut. Saat itu gue pun bersedia mengantarkannya membeli nasi goreng kedepan. Eh Dasar sial, setelah beli nasi goreng. Kak nani malah menyantap nasi gorengnya di kamarku. Memang ada untungnya, Gue jadi ikut nimbrung makan nasi goreng.

Tapi kan lebih baik kalo gak nani buru-buru pergi. Dan yang bikin , selagi makan Kak nani terus menginterogasi gue tentang buku itu. setelah acara makan selesai kak nani malah ingin melihatnya

“coba lihat dong buku yang tadi.”
“anak cewek nggak boleh”
“siapa bilang”

Bandar Judi Online - Dengan modal ancaman akan melaporkannya ke nyokap, gue pun terpaksa memberikannya. Kak nani sendiri lebih tertarik dengan buku bergambar porno. Kami pin membuka buku itu bersama-sama di tempat tidur.

“gila kontolnya gede banget nih negro”cetus kak nani.
“ceweknya juga seksi kak. Lihat aja toket nya bagus banget” aku menimpali

Domino QQ - Kak nani berlama-lama ketika ada gambar Ngentot bareng-bareng. Satu cewek di keroyok lima cowok bule. Kontol kontol bule itu masing-masing masuh ke memek, dubur, dan mulut. Sementara dua kontol lagi di pegang oleh tangan kanan dan kiri. Entahlah apa yang sedang ada di pikiran kak nani. Aku yang juga ikut menikmati gambar itu bersama. Sesekali melirik kak nani. Tidak hanya wajahnya.

Tapi juga bokong, body dan toket.

“kontol lu berapa senti fan”
“gak pernah di ukur”

Bandar Ceme Terpercaya - Gue bangkit dari tempat tidur. Turun ke lantai dan mengambil penggaris di dalam tas sekolah yang tergatung di dinding. Setelah itu aku pelorot tkan celana kolor dan mengukur kontolku dengan penggaris.

“gila lu yeh……” kak nani kaget dengan aksi gue yang mengukur kontol di hadapannya.
“16 senti” sambil cengengesan gue melaporkan. Setelah itu gue kembali ke pembaringan, tapi dengan penampilan beda, yaitu celana pendek dan celana dalam tidak gue pakai lagi.
“pake celananya”

Live Poker Online - Aku tidak menuruti. Bahkan kontol yang tidak juga turun itu gue tempelin di bokong ka nani. Kini posisi gue sudah menindih kak nani yang sedang tengkureb.

“fan gila lu fan. Lepasin –lepasin…”

Gue tidak mempedulikan omongannya. Ku gesek gesekan kontolku ke bokongnya yang memakai celana short. Sementara tangan gue meremas remas toket kak nani dari belakang. Mulut gue bergerilya ke selitaran leher dan kepala kak nani. Kak nani meronta-ronta. Tapi gue berhasil menguasainya. Tanganya gue pengan erat, sambil kontol terus mengesek bokong nungging kakak gue.

“fan….lepasin…lepasin….”
“kak nani… please “
“fan …., jangan entot kakak. Jangan fan…”

Gue yakinkan kak indah, bahwa gue tidak akan ngentot memeknya. Gue Cuma ingin mengesek-gesekan kontol supaya orgasme. Rupanya kak indah mengerti. Dia pun membiarkan tubuhnya jadi obyek birahi gue. bahkan ketika gue menggankat t shirt dan membongkar bhnya ia tidak menolak lagi. Penolakan terjadi ketika gue berusaha membuka celananya.

“jangan. Ntar ketahuan”
“mama papa paling tidur kecapean habis maen”
“sok tahu lu”
“mama sama papa kalo maen hot banget”
“emang lu tahu”
“pernah liat sekali. Waktu siang siang. Pintu kamarnya ke buka sedikit. Yah udah gue nonton sampe kelar”

Kak indah mencubit dikit “kakak juga pernah dengar waktu mereka maen di kamar mandi. Suara mama sampe ngegerit-jerit. Tapi udah itu udah lama. Waktu kak indah smp” Kami pun tertawa bersama tapi pelan. Akhirnya kak indah mau membuka celananya. Kemudian kaos dan bh, sehingga menyisakan cd warna putih doang. Tapi kak indah meminta gue untuk mengunci pintu kamar dulu.

“janji lu fan, jangan entot kakak. Nggak boleh”

Aku mengangguk. Maka mulailah aku beraksi menikmat tubuh kakak gue sendiri. Mulai dari menindih. Menciumi leher sampe menjilati teteknya, sementara kontolku terus bergerak menggesekan ke bagian-bagian tubuhnya supaya gue orgasme.

Hal yang paling menggagetkan adalah ketika gue terus menggsek dan menggisap teteknya, kak indah mendesis sambil menyebut nama pacarnya. Gue sempat terhenti sesaat, namun tidak lama, karena birahi gue terus bergolak. Dan pada akhirnya sperma gue muncat juga. Croott….crott…..crot……oghh…oghhhh……jadilah sperma gue berceeran di celana dalam dan perut kak indah dan menempel di perut gue juga.

”sudah keluar kak”kata gue senyum senang.

Untuk membersihkan sperma yang tumpah dimana-mana, terpaksalah kaos gue yang jadi tumbalnya.

“gila lu fan, banyak banget” kak indah memperhatikan celana dalamnya yang di lumuri sperma. Akhirnya iapun membuka sang cd. Wow……….kak indah akhirnya telanjang bulat di hadapanku. Aku sempat terpada melihat memek di tumbuhi jembut tebal. Memang tebal banget jembut kak nani. Luar biasa. Tubuh polos kak indah sangat seksi. Lebih seksi dari pada cewek cewek bule pemeran film bokep atau gambar cewek telanjang yang pernah gue lihat.

“gara-gara lu nih. Bikin repot aja” gumamnya . setelah itu ia membantingkan tubuhnya telentang di kasur. lalu tangannya meraih tangan gue. membimbing jari jemari gue meraih memeknya. kemudian memainkan jari tengahku di bibir memeknya serta sesekali memasukan ke klitoris. Ketika gerakan jari gue berjalan sendiri, kak indah melepaskan pegangannya. Kedua tanganya meremas payudaranya sendiri, sementara gue bekerja dengan jari-jemari di memek.

Ogghhhh……..terus….fan……terus,,,,,iyabegitu………oww….ow…lagi….fan…..oghhh….enak…..gatel….gatel….
enakkkkk…….

Benar-benar pemandangan hot yang tidak pernah gue perkirakan sebelumnya. Apalagi ketika kak indah memainkan lidahnya seakan memberi tanda agar gue menjilat. Tanpa pikir panjang gue pun menjilat memeknya. namun sebelum itu gue sedikit kaget ketika jari yang baru saja menari-nari di memek kak indah berubah bentuknya, jari gue melepuh, seperti habis kena sabut cuci, atau seperti kedingininan.

Misteri jari yang di masukan ke memek hingga melepuh itu sampai kini membuat tanda Tanya besar sampai kini; zat apa yang terkandung di lubang memek hingga membuat jari melepuh begini. Ternyata bukan hanya memek kakak gue, di lain waktu ketika gue lakuin kepada memekk cewek gue juga terjadi sama.

Oghhhh….fan….oghhhh………enak…….oghhhh….

Kak indah akhirnya bisa mencapai orgsme dengan lidah gue.
Oghhh…..ooooooooooghhh……egh… egh….. kakak sampe fan………desahnya

Gue yang sudah sejak tadi tadi terangsang lagi langsung menindihnya. Kemudian menggesek-gesekan konto gue ke memeknya. kak indah sempat mengingatkan kembali agar gue tidak memasukan kontol gue ke memeknya. tidak masalah . toh yang beginian juga sudah lebih dari enak. Namun kadang-kadang memang kurang kendali.

Hingga hampir saja masuk ketika gue melakukan gerakan maju atau dorong.. Pengalaman birahi semakin panas ketika kak indah menyepong kontol dengan posisi gue duduk sambil tangan gue bekerja di toket. Nikmat sekali ternyata kontol gue di isep kaya gini.

Ketika mau muncat, gue sempat memberi tanda. Kak indah melepaskan isapan, lalu ia tetelang ngangkang dan mejembreng memeknya. Belahan memek warna merah menganga siap menerima rudal gue. Tapi tidak karena kak indah kemudian berkata “tumpahin di sini fan, jangan di masukin” . Gue paham maksudnya. Maka ketika gue orgasme, gue semprotkan sperma ke memeknya . Crot…..crot…..crot……

Tumpahlah sperma gue. sebagian masuk belepotan di dalam daging merah, dan sebagian lagi belepotan di sekitar jembut kak nani. Aku dan kak indah berperlukan. Kak indah tidur di kamar gue tanpa ada kecurigaan dari bokap nyokap. Begitulah malam panas dengan kak nani.

Aku dan kak indah jadi semakin abrab. Bahkan kak indah secara terus terang bahwa dirinya sudah sering ngentot dengan pacarnya. Gue sendiri sering minta acara mesum seperti malam itu.. terutama ketika kak indah minta bantuan, gue minta syarat agar upahnya service birahi. Tapi gue tetap tidak sampe memasukan kontol ke memeknya. hingga pada suatu saat **

Pada malam sabtu ketika bokap nyokap tidak ada dirumah untuk acara jalan-jalan berdua. Katanya sih bulan madu. Gue dapat merasakan yang namanya ngentot. Memek. Begini ceritanya

Istri Cantik Dari Tetangga Ingin Mendapatkan Kepuasan Tubuhku

Istri Cantik Dari Tetangga Ingin Mendapatkan Kepuasan Tubuhku

``Hari itu salah seorang direktur perusahaan, Pak Freddy, sedang mengadakan resepsi pernikahan anaknya di sebuah hotel bintang lima di kawasan Senayan. Tentu saja akupun diundang, dan malam itu akupun meluncur menuju tempat resepsi diadakan. Aku pergi bersama dengan Jason, temanku waktu kuliah di Amerika dahulu.Sesampainya di hotel tampak para undangan sebagian besar membawa pasangannya masing-masing. Iri juga melihat mereka ditemani oleh istri dan anak mereka, sedangkan aku, karena masih bujangan, ditemani oleh si bule ini. “Selamat malam Pak..” sapa seseorang agak mengagetkanku. Aku menoleh, ternyata Lia sekretarisku yang menyapaku. Dia datang bersama tunangannya. Tampak sexy dan cantik sekali dia malam itu, disamping juga anggun.

Tante


Berbeda sekali jika dibandingkan saat aku sedang menikmati tubuhnya,.. Liar dan nakal. Dengan gaun malam yang berdada rendah, belahan buah dadanya yang besar tampak menggoda. “Malam Lia” balasku. Mata Jason tak henti- hentinya menatap Lia, dengan pandangan kagum. Lia hanya tersenyum manis saja dilihat dengan penuh nafsu seperti itu.

Tampak dia menjaga tingkah lakunya, karena tunangannya berada di sampingnya. Kamipun lalu berbincang-bincang sekedarnya. Lalu akupun permisi hendak menyapa para undangan lain yang datang, terutama para klienku. “Malam Pak Robert..” seorang wanita cantik tiba- tiba menyapaku. Dia adalah Santi, istri dari Pak Arief, manajer keuangan di kantorku.


Mereka baru menikah sekitar tiga bulan yang lalu. “Oh Santi.. Malam” kataku “Pak Arief dimana?” “Sedang ke restroom.. Sendirian aja Pak?” tanyanya. “Sama teman” jawabku sambil memandangi dia yang malam itu tampak cantik dengan gaun malamnya dengan anggun. Belahan gaunnya yang tinggi memamerkan pahanya yang putih menggiurkan.

Agen Judi Online - Dadanya walaupun tak sebesar Lia, tampak membusung menantang. “Makanya, cari istri dong Pak.. Biar ada yang nemenin” katanya sambil tersenyum manis. “Belum ada yang mau nih” “Ahh.. Bapak bisa saja.. Pasti banyak banget cewek yang mau sama bapak.. Kalau belum married saya juga mau lho..” jawabnya menggoda. Memang Santi ini rasanya punya perasaan tertentu padaku.

Tampak dari cara bicaranya dan cara dia memandangku. “Oh.. Kalau saya sih mau lho sama kamu biarpun kamu sudah married” kataku sambil menatap wajahnya yang cantik. “Ah.. Pak Robert.. Bisa aja..” jawabnya sambil tersipu malu. “Bener lho mau aku buktiin?” godaku “Janganlah Pak.. Nanti kalau ketahuan suamiku bisa gawat” jawabnya perlahan sambil tersenyum.

Agen Poker Online - “Kalau nggak ketahuan gimana.. Nggak apa khan?” rayuku lagi. Santi tampak tersipu malu. Wah.. Aku mendapat angin nih.. Memang aku sejak berkenalan dengan Santi beberapa bulan yang lalu sudah membayangkan nikmatnya menyetubuhi wanita ini.

Dengan kulit putih, khas orang Bandung, rambut sedikit ikal sebahu, bibir tipis, dan masih muda lagi. Dia baru berumur 24 tahunan. “Gimana nih setelah kawin.. Enak nggak? Pasti masih hot y. “Godaku lagi. “Biasa aja kok Pak.. Kadang enak.. Kadang nggak.. Tergantung moodnya” jawabnya lirih.

Bandar Poker Online - Dari jawabannya aku punya dugaan bahwa Pak Arief ini tidak begitu memuaskannya di atas tempat tidur. Mungkin karena usia Pak Arief yang sudah berumur dibandingkan dengan dirinya yang masih penuh gejolak hasrat seksual wanita muda. Pasti jarang sekali dia mengalami orgasme. Uh.. Kasihan sekali pikirku.

Tak lama Pak Ariefpun datang dari kejauhan. “Wah.. Pak Arief.. Punya istri cantik begini kok ditinggal sendiri” kataku menggoda. Santi tampak senang aku puji seperti itu. Tampak dari tatapan matanya yang haus akan kehangatan laki-laki tulen seperti aku ini. “Iya Pak.. Habis dari belakang nih” jawabnya. Tatapan matanya tampak curiga melihat aku sedang mengobrol dengan istrinya yang jelita itu. Mungkin dia sudah dengar kabar akan ke- playboyanku di kantor.

Bandar Judi Online - “Ok saya tinggal dulu ya Pak Arief.. Santi” kataku lagi sambil ngeloyor pergi menuju tempat hidangan. Akupun mengambil hidangan dan menyantapnya nikmat. Maklum perutku sudah keroncongan, terlalu banyak basa-basi dengan para tamu undangan tadi. Kulihat si Jason masih ngobrol dengan Lia dan tunangannya.

Ketika aku mencari Santi dengan pandanganku, dia juga sedang mencuri pandang padaku sambil tersenyum. Pak Arief tampak sedang mengobrol dengan tamu yang lain. Memang payah juga bapak yang satu ini, tidak bisa membahagiakan istrinya. Santi kemudian berjalan mengambil hidangan, dan akupun pura-pura menambah hidanganku.

Domino QQ - “San.. Kita terusin ngobrolnya di luar yuk” ajakku berbisik padanya “Nanti saya dicari suami saya gimana Pak..” “Bilang aja kamu sakit perut.. Perlu ke toilet. Aku tunggu di luar ya”. “Kataku sambil menahan nafsu melihat lehernya yang putih jenjang, dan lengannya yang berbulu halus Tak lama Santipun keluar ruangan resepsi menyusulku. Kamipun pergi ke lantai di atas, dan menuju toilet.

Aku berencana untuk bermesraan dengan dia di sana. Kebetulan aku tahu suasananya pasti sepi. Sebelum sampai di toilet, ada sebuah ruangan kosong, sebuah meeting room, yang terbuka. Wah kebetulan nih, pikirku. Kutarik Santi ke dalam dan kututup pintunya. Tanpa basa-basi lagi, aku cium bibirnya yang indah itu. Santipun membalas bergairah.

Bandar Ceme Terpercaya - Tangankupun bergerak merambahi buah dadanya, sedangkan tanganku yang satu mencari kaitan retsleting di belakang tubuhnya. Kulepas gaunnya sebagian sehingga tampak buah dadanya yang ranum hanya tertutup BH mungil berwarna krem. Kuciumi leher Santi yang jenjang itu, dan kusibakkan cup BHnya kebawah sehingga buah dadanya mencuat keluar.

Langsung kujilati dengan rakus buah dada itu, aku hisap dan aku permainkan putingnya yang sudah mengeras dengan lidahku. “Oh.. Pak Robertt..” desah Santi sambil menggeliat. “Enak San..” “Enak Pak.. Terus Pak..” desahnya lirih. Tangankupun meraba pahanya yang mulus, dan sampai pada celana dalamnya. Tampak Santi sudah begitu bergairah sehingga celananya sudah lembab oleh cairan kewanitaannya.

Live Poker Online - Santipun kemudian tak sabar dan membuka kancing kemeja batikku. Dicium dan dijilatinya putingku.. Lalu terus ke bawah ke perutku. Kemudian dia berlutut dan dibukanya retsleting celanaku, dan tangannya yang lentik berbulu halus itu merogoh ke dalam mengeluarkan kemaluanku dari celana dalamnya. Memang kami sengaja tidak mau telanjang bulat karena kondisi yang tidak memungkinkan.

“Ohh.. Besar sekali Pak Robert.. Santi suka..” katanya sambil mengagumi kemaluanku dari dekat. “Memang punya suamimu seberapa?” tanyaku tersenyum menggoda. “Mungkin cuma separuhnya Pak Robert.. Oh.. Santi suka..” katanya tak melanjutkan lagi jawabannya karena mulutnya yang mungil itu sudah mengulum kemaluanku.

“Enak Pak?” tanyanya sambil melirik nakal kepadaku. Tangannya sibuk meremas-remas buah zakarku sementara lidahnya menjilati batang kemaluanku. “Enak sayang.. Ayo isap lagi” jawabku menahan rasa nikmat yang menjalar hebat. Dikulumnya lagi kemaluanku, sementara kedua tangannya meremas-remas pantatku. Sangat sexy sekali melihat pemandangan itu.

Seorang wanita cantik yang sudah bersuami, bertubuh padat, sedang berlutut didepanku dengan pipi yang menggelembung menghisap kemaluanku. Terlebih ketika kemaluanku keluar dari mulutnya, tanpa menggunakan tangannya dan hanya menggerakkan kepalanya mengikuti gerak kemaluanku, Santi mengulumnya kembali. “Hm.. Kontol bapak enak banget.. Santi suka kontol yang besar begini” desahnya.

Tiba-tiba terdengar bunyi handphone. Santipun menghentikan isapannya. “Iya Mas.. Ada apa?” jawabnya. “Lho Mas udah pikun ya.. Khan Santi tadi udah bilang.. Santi mau ke toilet.. Sakit perut.. Gimana sih” Santi berbicara kepada suaminya yang tak sabar menunggu. Sementara tangan Santi yang satu tetap meraba dan mengocok kemaluan atasan suaminya ini.

“Iya Mas.. Mungkin salah makan nih.. Sebentar lagi Mas.. Sabar ya..” Kemudian tampak suaminya berbicara agak panjang di telpon, sehingga waktu tersebut digunakan Santi untuk kembali mengulum kemaluanku sementara tangannya masih memegang handphonenya. “Iya Mas.. Santi juga cinta sama Mas..” katanya sambil menutup telponnya. “Suamiku sudah nunggu. Tapi biarin aja deh dia nunggu agak lama, soalnya Santi pengin puas dulu”. Sambil tersenyum nakal Santi kembali menjilati kemaluanku.

Aku sudah ingin menikmati kehangatan tubuh wanita istri bawahanku ini. Kutarik tangannya agar berdiri, dan akupun tiduran di atas meja meeting di ruangan itu. Tanpa perlu dikomando lagi Santi menaiki tubuhku dan menyibak gaun dan celana dalamnya sehingga vaginanya tepat berada di atas kemaluanku yang sudah menjulang menahan gairah.

Santi kemudian menurunkan tubuhnya sehingga kemaluankupun menerobos liang vaginanya yang masih sempit itu. “Oh.. My god..” jeritnya tertahan. Kupegang pinggangnya dan kemudian aku naik- turunkan sehingga kemaluanku maju mundur menjelajahi liang nikmat istri cantik Pak Arief ini.

Kemudian tanganku bergerak meremas buah dadanya yang bergoyang saat Santi bergerak naik turun di atas tubuhku. Sesekali kutarik badannya sehingga buah dadanya bergerak ke depan wajahku untuk kemudian aku hisap dengan gemas. “Ohh Pak Robertt.. Bapak memang jantan..” desahnya

“Ayo Pak.. Puaskan Santi Pak..” Santi berkata sambil menggoyang-goyangkan badannya maju mundur di atas kemaluanku. Setelah itu dia kembali menggerakkan badannya naik turun mengejar kepuasan bercinta yang tak didapatkan dari suaminya. Setelah beberapa menit aku turunkan tubuhnya dan aku suruh dia menungging sambil berpegangan pada tepian meja.

Aku sibakkan gaunnya, dan tampak pantatnya yang putih menggairahkan hanya tertutup oleh celana dalam yang sudah tersibak kesamping. Kuarahkan kemaluanku ke vaginanya, dan langsung kugenjot dia, sambil tanganku meremas-remas rambutnya yang ikal itu. “Kamu suka San?” kataku sambil menarik rambutnya ke belakang. “Suka Pak.. Robert.. Suka..”

“Suamimu memang nggak bisa ya” “Dia lemah Pak.. Oh.. God.. Enak Pak.. Ohh” “Ayo bilang.. Kamu lebih suka ngentotin suamimu atau aku” tanyaku sambil mencium wajahnya yang mendongak ke belakang karena rambutnya aku tarik. “Santi lebih suka dientotin Pak Robert.. Pak Robert jantan.. Suamiku lemah.. Ohh.. God..” jawabnya. “Kamu suka kontol besar ya?” tanyaku lagi

“Iya Pak.. Oh.. Terus Pak.. Punya suamiku kecil Pak.. Oh yeah.. Pak Robert besar.. Ohh yeah oh.. God. Suamiku jelek.. Pak Robert ganteng. Oh god. Enakhh..” Santi mulai meracau kenikmatan. “Oh.. Pak.. Santi hampir sampai Pak.. Ayo Pak puaskan Santi Pak..” jeritnya. “Tentu sayang.. Aku bukan suamimu yang lemah itu..” jawabku sambil terus mengenjot dia dari belakang.

Tangankupun sibuk meremas-remas buah dadanya yang bergoyang menggemaskan. “Ahh.. Santi sampai Pak..” Santi melenguh ketika gelombang orgasme menerpanya. Akupun hampir sampai. Kemaluanku sudah berdenyut-denyut ingin mengeluarkan laharnya. Kutarik tubuh Santi hingga dia kembali berlutut di depanku.

Kukocok-kocok kemaluanku dan tak lama tersemburlah spermaku ke wajahnya yang cantik. Kuoles-oleskan sisa-sisa cairan dari kemaluanku ke seluruh wajahnya. Kemudian Santipun mengulum dan menjilati kemaluanku hingga bersih. “Terimakasih Pak Robert.. Santi puas sekali” katanya saat dia membersihkan wajahnya dengan tisu.

“Sama-sama Santi. Saya hanya berniat membantu kok” jawabku sambil bergegas membetulkan pakaianku kembali. “Ngomong-ngomong, kamu pintar sekali blowjob ya? Sering latihan?” tanyaku. “Santi sering lihat di VCD aja Pak. Kalau sama suami sih jarang Santi mau begitu. Habis nggak nafsu sih lihatnya” Wah.. Kasihan juga Pak Arief, pikirku geli.

Malah aku yang dapat menikmati enaknya dioral oleh istrinya yang cantik jelita itu. “Kapan kita bisa melakukan lagi Pak” kata Santi mengharap ketika kami keluar ruangan meeting itu. “Gimana kalau minggu depan aku suruh suamimu ke luar kota jadi kita bisa bebas bersama?” “Hihihi.. Ide bagus tuh Pak.. Janji ya” Santi tampak gembira mendengarnya. Kamipun kembali ke ruangan resepsi.

Santi aku suruh turun terlebih dahulu, baru aku menyusul beberapa menit kemudian. Sesampai di ruang resepsi tampak Jason sedang mencari aku. “Hey man.. Where have you been? I’ve been looking for you” “Sorry man.., I had to go to the restroom. I had stomachache” jawabku. Tak lama Santi datang bersama Pak Arief suaminya. “Pak Robert, kami mau pamit dahulu.. Ini Santi nggak enak badan.. Sakit perut katanya”

“Oh ya Pak Arief, silakan saja. Istri bapak cantik harus benar-benar dirawat lho..” Santi tampak tersenyum mendengar perkataanku itu, sementara wajah Pak Arief menunjukkan rasa curiga. He.. He.. Kasihan, pikirku. Mungkin dia akan syok berat bila tahu aku baru saja menyetubuhi istrinya yang cantik itu. Tak lama aku dan Jason pun pulang. Sebelum pulang aku berpapasan dengan Lia, sekretarisku.

Aku suruh dia untuk mendaftarkan Pak Arief untuk training di Singapore. Memang baru-baru ini aku mendapat tawaran training ke Singapore dari salah satu perusahaan. Lebih baik Pak Arief saja yang pergi, pikirku. Toh memang dia yang mengerjakan pekerjaan itu di kantor, sedangkan aku hanya akan menolong istrinya yang cantik mengarungi lautan birahi selama dia pergi nanti. Tak sabar aku menanti minggu depan datang.

Nanti akan aku ceritakan lagi pengalamanku bersama Santi bila saatnya tiba. Dengan tidak adanya batas waktu karena terburu-buru, tentu aku akan lebih bisa menikmati dirinya.

Lebih Puas Sex Dengan Adik Sepupu Dari Pada Sex Sama Istri

Lebih Puas Sex Dengan Adik Sepupu Dari Pada Sex Sama Istri


Tante

Kira-kira empat bulan lalu, aku pindah dari rumah kontrakanku ke rumah yang aku beli. Rumah yang baru ini hanya beda dua blok dari rumah kontrakanku. Selain rumah aku pun mampu membeli sebuah apartemen yang juga masih di lingkungan aku tSelama aku tinggal di rumah kontrakan, aku mengenal seorang pembantu rumah tangga, sebut saja leli. Dia juga pelayan di toko milik majikannya, jadi setiap aku atau istriku belanja, Leli-lah yang melayani kami.

Dia seorang gadis desa, kulit tubuhnya hitam manis namun bodinya seksi untuk ukuran seorang pembantu rumah tangga di daerah kami tinggal, jadi dia sering digoda oleh para supir dan pembantu laki-laki, tapi aku yang bisa mencicipi kehangatan tubuhnya. Inilah yang kualami dari 3 bulan lalu sampai saat ini. Suatu hari ketika aku mau ambil laundry di rumah majikan Leli dan kebetulan dia sendiri yang melayaniku.

“Leli, bisa tolong saya cariin pembantu…”
“Untuk di rumah Bapak…?”
“Untuk di apartemen saya, nanti saya gaji 1 juta.”
“Wah gede tuh Pak, yach nanti Leli cariin… kabarnya minggu depan ya Pak.”
“Ok deh, makasih yah ini uang untuk kamu, jasa cariin pembantu…”
“Wah.. banyak amat Pak, makasih deh..”


Kutinggal Leli setelah kuberi 500 ribu untuk mencarikan pembantu untuk apartemenku, aku sangat perlu pembantu karena banyak tamu dan client-ku yang sering datang ke apartemenku dan aku juga tidak pernah memberitahukan apartemenku pada istriku sendiri, jadi sering kewalahan melayani tamu-tamuku.

Dua hari kemudian, mobilku dicegat Leli ketika melintas di depan rumah majikannya.

“Malam Pak…”
“Gimana Leli, sudah dapat apa belum temen kamu?”
“Pak, saya aja deh.. habis gajinya lumayan untuk kirim-kirim ke kampung.”
“Loh, nanti Ibu Ina, marah kalau kamu ikut saya.”
“Nggak.. apa-apa deh Pak, nanti saya yang bilang sama Ibu.”
“Ya, sudah kalau ini keputusanmu, besok pagi kamu saya jemput di ujung jalan sini lalu kita ke apartemen.”

“Ok… Pak.”

Keesokan pagi kujemput Leli di ujung jalan dan kuantarkan ke apartemenku. Begitu sampai Leli terlihat bingung karena istriku tidak mengetahui atas keberadaan apartemenku.

“Tugas saya apa Pak…?”
“Kamu hanya jaga apartemen ini, ini kunci kamu pegang satu, saya satu dan ini uang, kamu belanja dan masak yang enak untuk lusa karena temen-temen saya mau main ke sini.”
“Baik Pak…”

Agen Judi Online - Dengan perasaan agak tenang kutinggalkan Leli, aku senang karena kalau ada tamu aku tidak akan capai lagi karena sudah ada Leli yang membantuku di apartemen. Keesokannya sepulang kantor, aku mampir ke apartemen untuk mengecek persiapan untuk acara besok, tapi aku jadi agak cemas ketika pintu apartemen kuketuk berkali-kali tidak ada jawaban dari dalam.

Pikiranku khawatir atas diri Leli kalau ada apa-apa, tapi ketika kubuka pintu dan aku masuk ke dalam apartemenku terdengar suara dari kamar mandiku yang pintunya terbuka sedikit. Kuintip dari sela pintu kamar mandi dan terlihatlah dengan jelas pemandangan yang membuat diriku terangsang.

Agen Poker Online - Leli sedang mengguyur badannya yang hitam manis di bawah shower, satu tangannya mengusap payudaranya dengan busa sabun sedangkan satu kakinya diangkat ke closet dimana tangan satunya sedang membersihkan selangkangannya dengan sabun.

Pemandangan yang luar biasa indah membuat nafsu birahiku meningkat dan kuintip lagi, kali ini Leli menghadap ke arah pintu dimana tangannya sedang meremas-remas payudaranya yang ranum terbungkus kulit sawo matang dan putingnya sesekali dipijatnya, sedangkan bulu-bulu halus menutupi liang vaginanya diusap oleh tangannya yang lain, hal ini membuat dia merem-melek.
Bandar Judi Online - Pemandangan seorang gadis kira-kira 19 tahun dengan lekuk tubuh yang montok nan seksi, payudara yang ranum dihiasi puting coklat dan liang vagina yang menonjol ditutupi bulu halus sedang dibasahi air dan sabun membuat nafsu birahi makin meningkat dan tentu saja batangku mulai mendesak dari balik celana kantorku.

Melihat nafsuku mulai berontak dengan cepat kutanggalkan seluruh pakaian kerjaku di atas sofa, dengan perlahan kubuka pintu kamar mandiku, Leli yang sudah kembali membelakangiku, perlahan kudekati Leli yang membasuh sabun di bawah shower. Secara tiba-tiba tubuhnya kupeluk dan kuciumi leher dan punggungnya.

Bandar Poker Online - Leli yang terkaget-kaget berusaha melepaskan tanganku dari tubuhnya. “Akh.. jangan Pak.. jangan.. tolong Pak…” Karena tenaganya lemah sementara aku yang makin bernafsu, akhirnya Leli melemaskan tenaganya sendiri karena kalah tenaga dariku.

Bibir tebal dan merekah sudah kulumatkan dengan bibirku, tanganku yang satu membekap tubuhnya sambil menggerayangi payudaranya, sedangkan tanganku yang satunya telah mendarat di pangkal pahanya, vaginanya pun sudah kuremas.

“Ahhh.. ahhh.. . jangan.. Pak…”
“Tenang sayang.. nanti juga enak…”

Domino QQ - Aku yang sudah makin buas menggerayangi tubuhnya bertubi-tubi membuat Leli mengalah dan Leli pun membalas dengan memasukkan lidahnya ke mulutku sehingga lidah kami bertautan, Leli pun mulai menggelinjang di saat jariku kumasukan ke liang vaginanya.

“Arghh.. arghh… enak.. Pak.. argh…” Tubuh Leli kubalik ke arahku dan kutempelkan pada dinding di bawah shower yang membasahi tubuh kami. Setelah mulut dan lehernya, dengan makin ke bawah kujilati akhirnya payudaranya kutemukan juga, langsung kuhisap kukenyot, putingnya kugigit. Payudaranya kenyal sekali seperti busa. Leli makin menggelinjang karena tanganku masih merambah liang vaginanya.
Bandar Ceme Terpercaya - “Argh.. akkkhh… akhh… terus.. Pak… enak… terus…” Aku pun mulai turun ke bawah setelah payudara, aku menjilati seluruh tubuhnya, badan, perut dan sampailah ke selangkangannya dimana aku sudah jongkok sehingga bulu halus yang menutupi vaginanya persis di hadapanku, bau harum tercium dari vaginanya.

Aku pun kagum karena Leli merawat vaginanya sebaik-baiknya. Bulu halus yang menutupi vaginanya kubersihkan dan kumulai menjilati liang vaginanya. “Ssshh.. sshh.. argh.. aghh… aw… sshhh.. trus… Pak.. sshh… aakkkhh…” Aku makin kagum pada Leli yang telah merawat vaginanya karena selain bau harum, vagina Leli yang masih perawan karena liangnya masih rapat, rasanya pun sangat menyegarkan dan manis rasa vagina Leli.

Live Poker Online - Jariku mulai kucoba dengan sesekali masuk liang vagina Leli diselingi oleh lidahku. Rasa manis vagina Leli yang tiada habisnya membuatku makin menusukkan lidahku makin ke dalam sehingga menyentuh klitorisnya yang dari sana rasa manis itu berasal. Leli pun makin menggelinjang dan meronta-ronta keenakan tapi tangannya malah menekan kepalaku supaya tidak melepaskan lidahku dari vaginanya.

“Auwwwhhh… aahhh… terus.. sedappp… Pakkkh…”
“Leli… vaginamu sedap sekali… kalau begini… setiap malam aku pingin begini terus…”
“Mmm.. yah.. Pak.. terus.. Pak… oohhh…”

Leli makin menjerit keenakan dan menggelinjang karena lidahku kupelintir ke dalam vaginanya untuk menyedot klitorisnya. Setelah hampir 30 menit vagina Leli kusedot-sedot, keluarlah cairan putih kental dan manis serta menyegarkan membanjiri vagina Leli, dan dengan cepat kujilat habis cairan itu yang rasanya sangat sedap dan menyegarkan badan.

“Ooohhh… ough… arghhh… sshh.. Pak, Leli… keluar.. nihhh… aahhh… sshh…”
“Yar… cairanmu… mmmhh… sedap.. sayang… boleh.. saya masukin sekarang… batang saya ke vagina kamu? mmhh.. gimana sayang…”
“Hmmm… boleh Pak.. asal.. Ibu nggak tahu…”

Leli pun lemas tak berdaya setelah cairan yang keluar dari vaginanya banyak sekali tapi dia seakan siap untuk dimasuki vaginanya oleh batangku karena dia menyender dinding kamar mandi tapi kakinya direnggangkan. Aku pun langsung mendempetnya dan mengatur posisi batangku pada liang vaginanya. Setelah batangku tepat di liang vaginanya yang hangat, dengan jariku kubuka vaginanya dan mencoba menekan batangku untuk masuk vaginanya yang masih rapat.

“Ohhh… Leli.. vaginamu rapat sekali, hangat deh rasanya… saya jadi makin suka nih…”
“Mmmmhh… mhhh.. Pak.. perih.. Pak… sakit…”
“Sabar.. sayang.. nanti juga enak kok, sabar ya…”

Berulang kali kucoba menekan batangku memasuki vagina Leli yang masih perawan dan Leli pun hanya menjerit kesakitan, setelah hampir 15 kali aku tekan keluar-masuk batangku akhirnya masuk juga ke dalam vagina Leli walaupun hanya masuk setengahnya saja.

Tapi rasa hangat dari dalam vagina Leli sangat mengasyikan dimana belum pernah aku merasakan vagina yang hangat melebihi kehangatan vagina Leli membuatku makin cepat saja menggoyangkan batangku maju-mundur di dalam vagina Leli.

“Leli, vaginamu hangat sekali, batangku rasanya di-steam-up sama vaginamu…”
“Iya.. Pak, tapi masih perih Pak…”
“Sabar ya sayang…”

Kukecup bibirnya untuk menahan rasa perih vagina Leli yang masih rapat alias perawan sedang dimasuki batangku yang besarnya 29 cm dan berdiameter 5 cm, wajar saja kalau Leli menjerit kesakitan. Payudaranya pun sudah menjadi bulan-bulanan mulutku, kujilat, kukenyot, kusedot dan kugigit putingnya.

“Ahh.. ahhh.. aah.. aww… Pak… iya Pak.. enak deh.. rasanya ada yang nyundul ke dalam memek Leli.. aahh…” Leli yang sudah merasakan kenikmatan ikut juga menggoyangkan pinggulnya maju-mundur mengikuti iramaku. Hal ini membuatku merasa menemukan kenikmatan tiada tara dan membuat makin masuk lagi batangku ke dalam vaginanya yang sudah makin melebar.

Kutekan batangku berkali-kali hingga rasanya menembus hingga ke perutnya dimana Leli hanya bisa memejamkan mata saja menahan hujaman batangku berkali-kali. Air pancuran masih membasahi tubuh kami membuatku makin giat menekan batangku lebih ke dalam lagi. Muka Leli yang basah oleh air shower membuat tubuh hitam manis itu makin mengkilat sehingga membuat nafsuku bertambah yaitu dengan menciumi pipinya dan bibirnya yang merekah.

Lidahku kumasukan dalam mulutnya dan membuat lidah kami bertautan, Leli pun membalas dengan menyedot lidahku membuat kami makin bernafsu. “Mmmhh… mmmhhh… Pak.. batangnya nikmat sekali, Leli jadi.. mmauu… tiap malam seperti ini.. aaakh… aakkhh.. Paaakkhh.. Leli keeluuaarrr.. nniihh…”

Akhirnya bobol juga pertahanan Leli setelah hampir satu jam dia menahan seranganku dimana dari dalam vaginanya mengeluarkan cairan kental yang membasahi batangku yang masih terbenam di dalam vaginanya, tapi rupanya selain cairan, ada darah segar yang menetes dari vaginanya dan membasahi pahanya dan terus mengalir terbawa air shower sampai ke lantai kamar mandi dan lemaslah tubuhnya, dengan cepat kutahan tubuhnya supaya tidak jatuh.

Sementara aku yang masih segar bugar dan bersemangat tanpa melihat keadaan Leli, dimana batangku yang masih tertancap di vaginanya. Kuputar tubuhnya sehingga posisinya doggy style, tangannya kutuntun untuk meraih kran shower, sekarang kusodok dari belakang. Pantatnya yang padat dan kenyal bergoyang-goyang mengikuti irama batangku yang keluar-masuk vaginanya dari belakang.

Vagina Leli makin terasa hangat setelah mengeluarkan cairan kental dan membuat batangku terasa lebih diperas-peras dalam vaginanya. Hal itu membuatku merasakan nikmat yang sangat sehingga aku pun memejamkan mata dan melenguh.

“Ohhh… ohhh.. Yar.. vaginamu sedap sekali, baru kali ini aku merasakan nikmat yang sangat luar biasa… aakkh.. aakkhh… sshhh…” Yarmi tidak memberi komentar apa-apa karena tubuhnya hanya bertahan saja menerima sodokan batangku ke vaginanya, dia hanya memegangi kran saja.

Satu jam kemudian meledaklah pertahanan Leli untuk kedua kalinya dimana dia mengerang, tubuhnya pun makin merosot ke bawah dan cairan kental dengan derasnya membasahi batangku yang masih terbenam di vaginanya. “Akhhh… aakkhh… Pak… Pakkhh… nikmattthhh…”

Setelah tubuhnya mengelepar dan selang 15 menit kemudian gantian tubuhku yang mengejang dan meledaklah cairan kental dari batangku dan membasahi liang vagina Leli dan muncrat ke rahim Leli, yang disusul dengan lemasnya tubuhku ke arah Leli yang hanya berpegang pada kran sehingga kami terpeleset dan hampir jatuh di bawah shower kamar mandi.

Batangku yang sudah lepas dari vagina Leli dan masih menetes cairan dari batangku, dengan sisa tenaga kugendong tubuh Leli dan kami keluar dari kamar mandi menuju kamar tidur dan langsung ambruk ke tempat tidurku secara bersamaan.

Aku terbangun sekitar jam 10.30 malam, itupun karena batangku sedang dikecup oleh Leli yang sedang membersihkan sisa-sisa cairan yang masih melekat pada batangku, Leli layak anak kecil menjilati es loli. Aku usap kepalanya dengan lembut. Setelah agak kering Leli bergeser sehingga muka kami berhadapan. Dia pun menciumi pipi dan bibirku.

“Pak.. Leli puas deh… batang Bapak nikmat sekali pada saat menyodok-nyodok memek Leli, Leli jadi kepingin tiap hari deh, apalagi di saat air hangat mengalir deras di rahim Leli… kalau Bapak gimana? Puas nggak.. sama Leli…?”

“Yah.. Bapak pun puas sekali.. Bapak senang bisa ngebongkar vagina Leli yang masih rapat.. terus terang… baru kali ini Bapak puas sekali bermain, sejak dulu sama istriku aku belum pernah puas seperti sekarang… makanya saya mau Leli siap kalau saya datang dan siap jadi istri kedua saya… gimana..?”

“Saya mah terserah Bapak aja.”
“Sekarang saya pulang dulu yach.. Leli… besok aku ke sini lagi…”
“Oke… Pak.. janji yach… vagina Leli maunya tiap hari nich disodok punya Bapak…”
“Oke.. sayang…”

Kukecup pipi dan bibir Leli, aku mandi dan setelah itu kutinggal dia di apartemenku. Sejak itu setiap sore aku pasti pulang ke tempat Leli terlebih dahulu baru ke istriku, sering juga aku beralasan pergi bisnis keluar kota pada istriku, padahal aku menikmati tubuh Leli pembantuku yang juga istri keduaku, hal ini sudah kunikmati dari tiga bulan yang lalu dan aku tidak tahu akan berakhir sampai kapan, tapi aku lebih senang kalau pulang ke pangkuan Leli.inggal, dari rumahku sekarang jaraknya 3 km.

Ngintip Kakak Ipar Saat Dia Mandi

Ngintip Kakak Ipar Saat Dia Mandi 

Cerita hot terbaru sebelumnya berjudul Ngentot Lubang Dubur Kakak Iparku yang Masih Sempit, dan pada kesempatan kali ini situs CeritaDewasaIGO.com akan membagikan cerita sex dewasa baru yang tidak kalah seru nya dengan judul Ngintip kaka Ipar yang Bahenol Melalui Kaca Atap Kamar Mandi

Tante

Aku orangnya memang suka jahil dan selalu mempunyai pemikiran yang macam-macam, dan suatu hari aku duduk-duduk di depan rumah mertua ternyata kalau aku perhatikan kakak ipar badannya aduhai……..dan bersih putih dalam pikiran aku muncul setan “hay………kalau mandi di intip pasti mengasyikkan dan kamu bisa lihat semuanya…………………..”.

Tetapi sebentar kemudian muncul malaikat “Jangan……………itu tidak baik dan di larang agama kalau ketahuan bisa celaka……………..”. Eh setanya nggak mau kalah…….”Nggak masalah paling-paling semua manusia mempunyai keinginan yang sama………malah kadang-kadang kakak ipar kamu kalau melihat kamu kelihatannya suka he………………….”.

He………..ternyata malaikat yang ada di benak aku kalah juga dengan setan karena aku mulai merancang bagaimana cara mengintip kaka ipar waktu sedang mandi. Aku langsung pura-pura ke kamar mandi untuk buang hajat sambil membawa segelintir rokok yang sudah aku nyalakan………………


sampai didalam aku cuma berputar-putar sambil mencari tempat yang paling enak untuk mengintip orang di dalam dan tidak tahu dan semua keluarga tak bakal tahu…….setelah berputar-putar cukup lama akhirnya aku menemukan tempat yang enak tetapi syaratnya agak sulit…………..yaitu istri aku harus tidak ada di rumah karena aku harus naik ke langit-langit rumah lewat lubang udara yang ada di kamar aku.

Memang kalau lagi nasib baik…………….baru 2 hari aku berpikir…….eh……….”Pa………..besuk aku ada meeting 2 hari diluar kota…..di antar ke bandara besuk pagi jam 06.00 WIB ya………….” kata istri aku. Dengan sikap sigap dan penuh tanggung jawab aku menjawab “Siap……….bos pasti aku antar tepat waktu……………..”

Benar juga besuk harinya aku antar istri ke bandara jam 06.00 WIB dan langsung berangkat pesawatnya dan aku cepet-cepet untuk pergi ke kantor…..dengan bersiul-siul dengan senang……………………..jam 4 sore aku pulang kantor dan langsung masuk ke kamar karena biasanya kakak ipar aku mandi kira-kira pukul 5 sore………

Agen Poker Online - Pintu kamar aku kunci………biar mengira semua keluarga istri aku, kalau aku lagi tidur kelelahan habis kerja………..tetapi aku langsung naik ke lubang langit-langit rumah dan selanjutnya dengan pelan-pelan dan tanpa nada berisik langsung menuju ke atas atap kamar mandi……………dan aku bersyukur karena lampu kamar mandi sudah dinyalakan jadi kaca atas yang cuma ukuran 30 cm x 30 cm tak kelihatan kalau aku sedang mengamati ke dalamnya………………

Aku tunggu beberapa menit kedepan…………..sial ternyata mertua aku yang cewek boker………………….eh…………..sial betul………………….tetapi aku bersorak ketika kakak ipar aku si sinta udah manggil-manggil ibu mertua aku untuk keluar karena dia mau mandi……………..setelah beberapa saat mertua aku membuka pintu dan masuklah si sinta yang sintal berisi dan putih mulus dengan membawa handuk di pundaknya…………………..nafas aku mulai berat ketika si sinta menaruh handuknya di gantungan…………….

Agen Judi Online - Aku agak gemetaran ketika sinta mulai melepas bajunya emh………….mulus banget tubuhnya yang putih dan kelihatan BH yang agak putih berendra membungkus dua payudaranya yang cukup besar……….sambil bernyanyi-nyanyi kecil…………..dia mulai melepas roknya…………..aku bener-bener gemetaran melihat tubuh sintal sinta yang hanya terbungkus BH dan celana dalam aja……………sinta mulai melepas BHnya………………..oh………kedua payudaranya menantang kedepan dengan kenyalnya dan putingnya lurus kedepan………..Kakak aku mulai bangun dari tidurnya dan terasa menekan-nekan celana dalam………….

Jantung aku berdegup semakin kencang ketika sinta mulai melepas celana dalamnya………ada tonjolan ditengah selakangan kakinya yang ditumbuhi rambut hitam tipis……………….emh………………….bagus banget……….kakak aku menekan-nekan lebih kencang dan lebih keras……..

Bandar Poker Online - ketika sinta memegang miliknya dan memperhatikan barangnya itu oh………………..nggak tahan aku……….benar-benar aku dibuat panas dingin sinta ketika dia mulai meraba-raba kedua payudaranya yang bagus dan sambil tersenyum puas menikmati didepan kaca kamar mandi…………..burung aku benar-benar mulai mengeluarkan air…………..

Dan aku kaget sekali ketika dia mengambil air dan tangannya mengambil sabun dan mulai meremas-remas payudaranya sambil sedikit bergoyang-goyang menahan nikmat……………..tak sadar aku udah mengeluarkan kakak semata wayang dari dalam celana dan ikut meremas-remas……………..ouh………………ehm………………sinta mulai meraba-raba bagian sesintifnya dan mendesah……………..ough………………..ough…………sekonyong-konyong setan berbisik di telingaku “Hay….turun cepat kesempatan dirumah baru sepi………..mertua kamu baru pergi PKK di bu RT…………………..”

Bandar Judi Online - Aku pelan-pelan turun dan langsung menuju pintu kamar dan tanpa aku sadari sudah sampai didepan pintu kamar mandi………………..”Sinta…………..sin perut aku sakit……………..cepet mandinya sambil mendorong-dorong pintu………aku kaget ketika ternyata pintunya tak terkunci dan aku dapati sinta masih menikmati mansturbasinya…………….aku pura-pura terkejut…………….menatap dia dengan penuh arti………………..sambil menutup pintu karena aku lihat sinta masih klimak dan dinikmati………………dia agak membrontak untuk menyingkirkan aku……………

tetapi aku langsung meremas mulutnya dengan bibir aku dan mulai memegang kedua payudaranya yang kenyal dan tak lupa tangan aku yang satu mengusap-usap miliknya yang sensitif dengan lembut…………….sinta hanya ough………………….. eh………………….. ough……………. eh…………….. dan aku mulai melepas celana aku dan memasukkan kakak aku sedikit ke miliknya sinta……..dan agak aku gerakkan sedikit…..sedikt aja biar dia bisa merasakan………….enaknya…………….

Domino QQ - Setelah……………sinta merasa menikmati aku mulai melepaskan dia dan segera memakai celana untuk keluar kamar mandi meninggalkan sinta yang mulai klimak menikmati permainan……………..dia juga agak bingung dan mulai menutup pintu kamar mandi karena dia kira ibunya udah pulang dari PKK. Tetapi itulah strategi aku untuk menaklukkan cewek……………..aku yakin 110% sinta pasti menghubungi aku lewat HP kalau tidak nanti malam pasti ke kamar aku.

Betul juga apa yang aku lagi pikir………..baru sebentar tiduran di kamar sinta sms “Mas………gila banget mosok aku mandi………….masuk dan melakukan kepada aku seperti itu……………………..”. Sms sinta aku balas “Semua orang mempunyai keinginan yang sama tentang sex……….aku cuma eman sama milik kamu………mosok hanya merasakan tangan kamu aja mendingan barang aku pasti lebih enak………..memang salah tapi aku kira lumrah…………….”.

Bandar Ceme Terpercaya - Sinta membalas “Enak aja kamu bicara…………..bener-bener keterlaluan kamu……………”. Aku balas lagi………”Tapi kamu kan udah merasakan sedikit gimana rasanya lebih enak kan……………..”. Sinta membalasnya “Dasar orang gila……………..”

Dalam hati aku tertawa karena sinta pasti menginginkan yang lebih dari tadi di kamar mandi……………betul juga kira-kira jam 6.30 sore…….sinta udah ketuk-ketuk pintu kamar”…………..mas……………………mas…………….”. “Ya………masuk aja aku nggak kunci pintunya…………………” jawab aku dari dalam kamar……….sinta pun nongol dengan muka cemberut “…ibu minta martabak…………..” ayo cepat antar aku………….lalu keluar kamar karena tak mau melihat tatapan mata aku………..

Live Poker Online - Aku ganti baju keluar kamar dan langsung naik kendaraan disusul sinta dari belakang…………….bonceng tapi sambil mencubit……………aku tersenyum dalam hati kena kamu…..pikir aku……….memang orang yang kena seperti itu lupa kalau aku kakak iparnya….yang ada dibenaknya cuma ingin dan ingin dasar………………….

Sinta…………..panggil aku dari depan…………….sinta cuma diam………….tak menjawab tak usah kawatir nanti malam kamar aku nggak terkunci…………..”uh……..dasar orang gila…………..” sahut sinta dengan memukul tubuh aku dari belakang…………………… Setelah beli martabak aku merasakan waktu sinta bonceng semakin memepetkan tubuhnya ke arah aku…………

Sampai rumah………….mandi……………makan…….malam aku langsung pergi tidur karena sudah mengantuk berat……………tapi aku dikejutkan HP yang berdering-dering tidak berhenti dengan malas…………..aku angkat tanpa melihat dari mana……….”halo…………………” dari seberang sudah bicara “Orang gila……………baca sms……………” langsung dimatikan………..dengan agak masih kantuk……….sambil tersenyum penuh hasil………….aku buka sms sinta…”hay…….kamu ke kamar aku, aku mau bicara…………..”. Aku balas smsnya “kamu kesini aja sayang……………………pintunya nggak terkunci……..kalau nggak aku pasti tidur………”.

Lama sekali aku tunggu akhirnya sinta datang juga dengan emosi tinggi……..marah-marah dalam kamar………..aku cuma dengarkan setelah selesai………marahnya…….aku mulai pegang dia dan mulai menatap matanya sambil mengecup bibirnya dan mulai berbisik “nggak usah marah sayang……kalau ada apa-apa aku tanggungjawab…………………” dan mulai menjatuhkannya di kasur dan melepas semua yang melekat di tubuhnya……….

sinta merintih-rintih nikmat ketika aku mulai ganas menikmati tubuhnya yang aduhai dan cuma bisa merintih ough………………ehm……………..ohhhhhhhhhhhhhh…………..ough…….!!!!!

Tukar Pasangan Dengan Sepupu Setelah Memergokinya Sedang Selingkuh

Tukar Pasangan Dengan Sepupu Setelah Memergokinya Sedang Selingkuh

Sesampainya dirumah, Mbak Sari langsung masuk kamarnya sementara aku sudah ditunggu istriku. “Mas, kok baru pulang? Macet ya?” tanya istriku, aku hanya mengiyakan saja. Seandainya dia tahu kalau aku habis petting habis-habisan dengan Mbak Sari entah apa yang akan dia lakukan. Malam itu istriku tumben tidak meminta jatah malamnya.Tapi bagiku tidak masalah karena aku sudah mendapatkan dari Mbak Sari walaupun hanya sebatas blow job saja. Dua hari kemudian, tepat akhir pekan, pekerjaanku sepertinya sudah selesai semua dan aku mempunyai waktu luang cukup banyak. Semua laporan dan pembukuan sudah ditangani dan sejak jam 12 siang aku sudah bebas dari pekerjaan.

Tante

Sebenarnya aku bisa saja pulang namun aku iseng ingin kembali mengulang kebersamaanku dengan mbak Sari tempo hari. Iseng-iseng aku telepon Mbak Sari lewat telepon kantorku dan dia menyahutnya. Ternyata Mbak Sari juga sedang senggang.

Lalu kami makan siang berdua. “Wah kebetulan mas, saya juga sedang nggak ada kerjaan. Maklum selama dua hari terakhir ini selalu lembur jadi semua laporan sudah selesai. Mas sendiri habis ini mau kemana?” tanya Mbak Sari diselang makan siang kami.

“Hmmm, nggak tahu yah. Tapi kalau Mbak Sari memang udah nggak ada kerjaan gimana kalau kita keluar aja. Kebetulan tadi ada selebaran promo mengenai tempat karaoke yang baru. Tempatnya nggak begitu jauh dari sini dan katanya sih lumayan eksklusif gitu.” Ajakku. Dalam hati aku berharap agar dia setuju.


Mbak Sari menghabiskan minumannya lalu beranjak berdiri. “Boleh juga tuh mas. Ayo! Lagi pula dari pada bengong di kantor.” Dia setuju dan dengan hati gembira penuh pengharapan aku melajukan mobilku kearah tempat tujuan kami. Ternyata tempat karaoke itu benar-benar eksklusif, jadi wajar saja kalau promonya juga besar-besaran di perkantoran.

Agen Poker Online - Aku lalu memesan kamar untuk kami berdua selama dua jam. Pelayan disana lalu menyajikan menu minuman dan makanan ringan untuk teman karaoke kami. Setelah selesai administrasinya kami langsung menuju ke kamar yang di maksud.

“Wah, gede juga yah. Ini sih bisa untuk delapan sampai sepuluh orang mas.” Kata Mbak Sari kepadaku. Memang sih kamarnya cukup besar dengan televisi LCD ukran 30 Inchi dan sound lengkap. Sofanya yang besar juga empuk bahkan pas buat tidur sekalipun….tidur? Ya, pikiran itu terbersit di otakku baru saja.

Agen Judi Online - Selama lima belas menit pertama kami hanya berkaraoke berdua sambil sesekali menenggak minuman dalam botol. Aku tahu minuman itu mengandung alcohol sekitar 5% namun Mbak Sari sepertinya tidak sadar dan menganggap kalau muniman itu hanyalah soft drink biasa.

Setelah hampir dua botol minuman itu habis kami tenggak, aku mulai melihat Mbak Sari sudah mulai tipsy walaupun belum sepenuhnya mabuk. Bicaranya mulai sedikit ngelantur. Aku mempergunakannya untuk mendekatinya.

Bandar Poker Online - Sengaja aku mendekatkan wajahku dengan wajahnya dan sesuai dugaanku tak butuh waktu lama untuk akhirnya kami berdua berciuman dengan mesra atau lebih tepatnya dengan panas. Nafsu sudah sampai diujung kepala dan tak tertahankan lagi.

Baik aku maupun Mbak Sari masing-masing saling melucuti baju pasangannya. Sejak awal memang aku sudah mengunci pintu kamar ini sehingga aku sudah bebas kekhawatiran jika ada orang masuk. Sekarang dihadapanku adalah Mbak Sari yang sudah bugil total. Dia tidak mengenakan sehelai benangpun ditubuhnya begitu juga denganku.

Bandar Judi Online - Kami lalu berpagutan mulut kembali. Lidah kami berdua saling melilit dan menjilat satu sama lain sementara kedua tangan kami bergerilya ke area rawan pasangan masing-masing. Tangan Mbak Sari mulai mengocok penisku sementara tangan yang satunya mengelus dadaku yang bidang ini.

Sementara itu dia membiarkan kedua payudaranya aku mainkan malah dengan tangannya dia mengarahkan sebelah tanganku yang satu lagi untuk menstimulsi vaginanya yang sangat basah itu. Kembali Mbak Sari merasakan kenikmatan permainan tanganku yang memang pernah membuatnya orgasme dua hari lalu. Sekarang tidak ada lagi bunyi orang bernyanyi yang ada hanya bunyi desahan kami berdua yang sedang berpacu dengan kenikmatan.

Domino QQ - Aku lalu merebahkan tubuh Mbak Sari ke sofa yang lebar itu lalu mengangkat kedua tungkai kakinya dan menyandarkan kedua tungkai kakinya tersebut ke pundakku. Perlahan aku mengarahkan penisku kearah vagina Mbak Sari namun Mbak Sari sepertinya sadar hal tersebut dan dengan kedua tangannya berusaha untuk menutupi vaginanya agar aku tidak bisa penetrasi. “Mas Ridwan, jangan! Aku masih belum siap. Aku nggak mau mengkhianati mas Susno lebih dari ini.” Ujar Mbak Sari sambil berusaha mencegahku.

Namun nafsuku sudah sampai di ubun-ubun membuatku tidak peduli lagi. Aku lalu menindih tubuhnya sambil kedua tanganku menarik tangannya keatas kepala Mbak Sari dan mencekalnya supaya tidak berontak lagi sambil bibirku terus menjelajah bibir, leher dan payudara wanita cantik ini.

Bandar Ceme Terpercaya - Akhirnya Mbak Sari kehabisan tenaga untuk melawan, mungkin juga karena dia sudah tipsy sebelumnya. Wanita cantik itu hanya menyerah begitu saja ketika ujung penisku mulai menyentuh bibir vaginanya yang merah merekah itu. Dengan sedikit dorongan akhirnya kepala penisku masuk juga kedalam liang senggamanya diiringi dengan desahan yang keluar dari mulut perempuan seksi ini.

“Mas Ridwan…akhhh…” desahnya sambil memalingkan mukanya kesamping mungkin Mbak Sari malu karena penisku sekarang sudah menjebol batas kesetiaannya kepada suaminya. Sekarang penis pria yang bersarang di vaginanya bukanlah milik suaminya melainkan milik orang lain.

Live Poker Online - “Mbak Sari, ternyata vagina mbak Sari masih sempit ya. Mas Susno pasti senang tiap hari dapat jatah dari Mbak Sari.” Ujarku dan Mbak Sari semakin malu dibuatnya. Wajahnya memerah dan tak ada satu patah katapun terucap dari bibir manisnya itu. “Akhhh…pelan mas…” ujar Mbak Sari ketika aku mulai kembali mendorong masuk batang penisku yang tersisa.

Apa mungkin penisku ini lebih besar dari milik Mas Susno atau memang vagina Mbak Sari yang memang sempit. Perlahan tapi pasti akhirnya aku berhasil melesakkan seluruh bagian penisku kedalam vagina Mbak Sari. Pelan-pelan aku mulai menyodok-nyodok penisku yang bersarang di liang kewanitaan perempuan cantik ini. Sekarang Mbak Sari seolah tergolek tak berdaya di depanku.

Aku menindihnya dengan nafsu yang terus bertambah. Pompaanku yang semula pelan sekarang sudah mulai cepat. Entah berapa kali pompaanku berhasil membuat ujung penisku menyodok dinding rahim Mbak Sari. “Akhh..mas..pelan-pelan!” ucap Mbak Sari lirih diiringi desahan suaranya.

Suara seksi desahan yang keluar dari mulut wanita ini bercampur dengan bunyi kecipak cairan kedua kemaluan kami yang saling beradu. Suara khas orang bercinta ini memenuhi seluruh ruangan. Untungnya ruangan ini kedap suara karena jika tidak maka bisa terdengar diluar sana. Aku mengangkat tubuh Mbak Sari hingga kami sekarang duduk berhadap-hadapan sementara tubuhnya aku pangku dengan pahaku.

Aku tak henti-hentinya mengangkat-angkat pantatnya agar penisku tetap bisa memompa vagina Mbak Sari sambil sesekali menggoyangnya kekiri dan kekanan sehingga ujung penisku ini bisa menelusuri dinding liang senggama istri Mas Susno ini. Namun tak butuh waktu lama sampai Mbak Sari mulai terhanyut dalam permainanku dan dia dengan sukarela menaik turunkan selangkangannya sendiri sehingga sekarang aku tinggal menikmati pelayanan Mbak sari ini.

Dengan gaya women on top perempuan ini semakin beringas saja. Aku bisa melihat payudaranya bergoyang kesana kemari karena ukurannya yang besar sehingga menjadikan pemandangan seksi sekali bagiku karena milik istriku tidak sampai sehebat itu berguncangnya.

Sambil tanganku meremas-remas buah dadanya aku ikut membombardir vagina Mbak Sari dari bawah. Cairan kemaluan keluar deras dari vagina Mbak Sari disertai tubuhnya yang mengejang. Ternyata Mbak Sari sudah mencapai klimaksnya kali ini.

Namun aku masih belum puas, lalu aku kembali menindih wanita cantik ini dan kembali menumpangkan kedua tungkai kakinya di bahuku dan menindih tubuh seksinya itu sehingga lutut Mbak Sari sekarang menyentuh buah dadanya sendiri. Lalu dengan tak kalah beringas aku memompa penisku didalam vaginanya dengan cepat hingga beberapa menit kemudian aku merasakan penisku mulai berkedut keras dan akhirnya menyemburkan cairan putih kental di dalam rahim Mbak Sari.

Tak ada nada protes dari mulut Mbak Sari walaupun kala itu dia tahu kalau didalam rahimnya telah penuh cairan spermaku. Beberapa bahkan mengalir keluar lewat bibir vaginanya. Tak ada pikiran takut akan resiko hamilnya Mbak Sari nanti. Kami berdua hanya memikirkan kepuasan hasrat kami saja.

Sepuluh menit kemudian kami lalu merapikan diri dan menyudahi acara karaoke ini walaupun baru satu jam kurang lebih kami menggunakan ruangan tersebut. Setelah menyelesaikan urusan administrasi kami segera cabut dari tempat itu dan pulang kerumah. Hanya ada diam selama di dalam mobil yang melaju kala itu.

Mbak Sari terdiam begitu juga dengan aku. Mungkin Mbak Sari menyesali semua keputusannya yang menyerahkan kesetiaan cintanya akan sang suami dengan hasrat seksualnya denganku. Aku sendiri diam karena bingung harus ngomong apa dengannya. Sesampainya dirumah kost, sepertinya rumah masih sepi dan seluruh penghuni kost tidak ada dirumah.

Maklumlah karena semua penghuni kost merupakan karyawan dan jika ada pasangan suami istri tinggal disana juga adalah pasangan muda yang baik lelaki maupun perempuannya bekerja dan pulang biasanya jam 5 sore atau malam malahan. Berarti tinggal ada istriku Nia dan suami Mbak Sari, batinku dalam hati. Ketika kami berdua melangkah dan mendekati kamar kami yang bersebelahan, aku mendengar suara rintihan dan desahan dari kamar Mas Susno dan Mbak Sari.

Sepertinya Mbak Sari juga mengetahui hal tersebut dan memintaku agar berjalan perlahan. Bagaikan maling yang mengincar barang berharga, kami berdua mengendap-endap mendekati jendela kamar Mbak Sari. Karena jendela bagian depan kamar tertutup rapat maka kami memutuskan untuk mengintip dari bagian belakang. Bagian belakang kamar mereka memang terdapat lubang kecil dengan ukuran sekitar 30cm-40cm yang dulu merupakan bekas exhause fan namun sekarang hanya tinggal lubangnya saja.

Semakin dekat dengan lubang itu aku semakin mendengar jelas desahan yang keluar dari kamar itu. Itu jelas-jelas desahan seorang wanita tetapi siapa? Semakin dekat aku semakin jelas dan tiba-tiba terbersit dalam benakku kalau desahan dan rintihan wanita itu seperti milik istriku, Nia.

Desahan tersebut sangat mirip sekali dan begitu aku mengintip lewat lubang tersebut benar saja aku kaget bukan kepalang. Aku melihat Nia, istriku sedang disetubuhi oleh Mas Susno. Keduanya sudah dalam keadaan telanjang. Suara televisi yang di nyalakan tidak dapat mengelabui suara desahan yang keluar dari mulut mereka berdua. Mereka sedang bercinta.

Istriku dengan posisi merangkak sedang Mas Susno dibelakangnya terus membombardir vagina istriku dengan sodokan-sodokan penisnya. Tubuh istriku yang langsing dan putih mulus berkebalikan dengan tubuh Mas Susno yang cokelat kehitaman dan sedikit gemuk. Mbak Sari menahan rasa terkejutnya melihat suaminya bermain cinta dengan wanita lain. “Akhh…mas Susno…terusss…masss..” desah istriku. Aku tak percaya istriku meminta Mas Susno agar terus menyetubuhinya.

“Enak ya dik dientotin sama mas Susno? Kalau sampai Mas Ridwan tahu gimana coba…hehe…” ujar Mas Susno sambil menyodok vagina istriku dengan keras. Istriku menjerit kecil, “Akhh…nggak apa-apa. Mas Ridwan juga jarang dirumah pulang baru…akhhh…nanti malam…” ujarnya kemudian keduanya berciuman hangat. Brak!!! Keduanya kaget ketika pintu dibuka oleh Mbak Sari.

Memang Mbak Sari mempunyai kunci duplikat untuk jaga-jaga seandainya dia pulang pas Mas Susno sedang pergi. Keduanya kelimpungan mencari kain untuk menutupi tubuh mereka yang telanjang. Namun selimut yang diraih Mas Susno sudah buru-buru di serobot oleh Mbak Sari.

Dalam kebingungan, istriku hanya menangis lalu menghambur kearahku dan bersujud dikakiku sambil berlinang air mata. Segala macam ucapan permintaan maaf keluar dari bibirnya. Dadaku sesak melihat istriku yang telanjang ini telah habis di garap oleh orang lain selain diriku. Namun terbersit ucapan Iwan tempo hari mengenai variasi seks lalu aku mencegah saat Mbak Sari akan melabrak suaminya.

Lalu meng-kode-nya agar dia tenang dan sepertinya dia tahu maksudku. Lalu setelah menutupi tubu bugil Mas Susno dan istriku kami menutup pintu kamar dan menanyai hubungan mereka berdua. Dari semua pengakuan mereka ternyata hubungan Mas Susno dengan istriku baru berlangsung dua hari yang lalu ketika aku telat pulang kantor.

Sementara itu istriku sudah terlanjur minum obat perangsang. Itu menjelaskan mengapa hari-hari sebelumnya dia begitu hangat, ternyata dia meminum obat perangsang dosis tinggi sehingga dia selalu minta jatah berulang kali padaku dan dua hari lalu dia malah tidak minta sama sekali, ternyata dia sudah memperoleh jatahnya dari Mas Susno, suami Mbak Sari. Bahkan sampai 4 kali dalam dua jam.

Aku lalu bertanya apakah mereka menggunakan pelindung waktu itu dan mereka menjawab tidak karena istriku mengatakan dia sudah meminum pil KB sebelum dan sesudah berhubungan intim tersebut. Dia sama sekali tidak sengaja bercinta dengan Mas Susno jika bukan karena pengaruh obat tersebut.

Karena waktu itu Mas Susno sedang datang untuk meminjam tang untuk memotong kawat sementara istriku tidak tahu tempat penyimpanannya sehingga mereka berdua dikamar mencarinya. Kala itu istriku hanya mengenakan daster untuk tidur karena memang dia rencananya akan menyambut kepulanganku.

Tak disangka yang menuai malah Mas Susno. Sore itupun mereka berdua bercinta habis-habisan. Dan peristiwa barusan juga karena istriku dan Mas Susno berunding agar hal itu tidak terjadi lagi namun karena rayuan Mas Susno akhirnya istriku takluk juga untuk kedua kalinya.

Dan mereka berdua bercinta habis-habisan lagi, hanya saja kali ini sudah ketahuan terlebih dahulu. Dengan berlagak marah aku dan Mbak Sari menghakimi mereka. Baik istriku maupun Mas Susno sama-sama meminta maaf berulang kali dan tidak ingin bercerai.

Bahkan Mas Susno sampai menyembah-nyembah kami berdua agar memaafkannya. Sebuah ide yang sudah lama tertanam diotakku langsung kukeluarkan. “OK kalau begitu. Karena kalian berdua sudah sering bercinta maka sebagai balasannya aku dan Mbak Sari akan bercinta juga. Bukan cuman itu tapi kami akan berhubungan intim didepan kalian berdua.” Ucapku.

Mas Susno protes namun karena Mbak Sari kembali menakannya maka dia hanya pasrah. Akhirnya jadi juga aku bercinta dengan Mbak Sari. Siang itu aku kembali memompa vagina Mbak Sari kali ini dengan posisi doggy style seperti yang dilakukan istriku dengan Mas Susno.

Aku sengaja memeperlihatkan ekspresi wajah Mbak Sari didepan suaminya yang masih bugil itu (baik Mas Susno maupun Nia tidak diijinkan untuk memakai pakaian mereka kala itu). Aku tertawa dalam hati melihat penis Mas Susno yang menegang melihat istrinya aku kerjai. Tak puas hanya menggarap Mbak Sari sekarang aku memanggil Nia agar bergabung.

Sekarang didepanku terpampang dua vagina siap sodok. Di bagian atas Mbak Sari vaginanya yang sempit dan basah itu sementara itu di bawahnya terdapat bibir vagina Nia istriku yang berbulu agak lebat itu. “Akkhhh…mas Ridwan…ekkhhh…” desah Mbak Sari ketika aku menusukkan lagi batang penisku kedalam vaginanya.

Lalu setelah beberapa kali pompaan aku lalu mencabutnya dan mengarahkan penisku ke vagina Nia istriku dan melesakkannya kedalam vaginanya. Bergantian istriku dan Mbak Sari merasakan kenikmatan sodokan penisku. Mungkin karena aku sudah berejakulasi sebelumnya sehingga permainanku kali ini jauh lebih lama. Bergantian kedua perempuan ini mencapai klimaks mereka.

Istriku mencapai orgasmenya lebih dulu lalu setelah beberapa detik kemudian segera aku alihkan sodokanku ke vagina Mbak Sari dan kami berdua mencapai orgasme bersama. Sebagian spermaku menyembur di vagina mbak Sari lalu dengan cepat kucabut dan kumasukkan kedalam liang kemaluan Nia istriku dan menghabiskan sisa spermaku disana. Mbak Sari lalu terkulai lemas di atas tubuh istriku.

Aku puny ide tambahan lagi meminta mereka berdua berciuman. Adegan lesbi yang menggairahkan lalu aku minta supaya keduanya kembali melayaniku walaupun kali ini aku tidak sampai orgasme. Aku melihat Mas Susno yang termenung melihat polah istrinya yang disetubuhi orang lain. Aku kemudian menghentikan gerakan sodokanku di vagian Mbak Sari. “Mas. Kalau mas Susno mau silakan pakai aja Nia untuk sementara ini.

Dari pada bengong, aneh juga kalau pas ngentotin cewe ada yang nonton.” Ujarku kepadanya. Mas Susno bingung tapi setelah itu sebuah senyuman tersungging di bibirnya. Akhirnya kami menutup tragedy itu dengan sebuah swing party antara aku, istriku, Mbak Sari dan Mas Susno.

Sesekali aku melihat Mas Susno yang sedang asik menggarap tubuh molek istriku yang dibaringkan terlentang disamping tubuh Mbak Sari yang memang sedang kutindih. Kami berdua berlomba mengerjai istri lawan kami masing-masing. Sengaja atau tidak tapi aku melihat istriku mencium mesra mas Susno lalu Mbak Sari membalasnya dengan menciumku lebih panas lagi.

Seperti lomba saja jadinya, hanya saja lomba kali ini adalah lomba seks. Entah sudah berapa kali sperma tumpah di tubuh istriku atau di tubuh Mbak Sari. Baik vagina maupun bagian perut mereka berdua sudah diselimuti cairan sperma baik dari milikku maupun Mas Susno. Beberapa kali aku bertukar posisi dengan Mas Susno, dan baik Mbak Sari maupun Nia sepertinya merasakan kenikmatan tersendiri ketika pergantian penis tersebut. Percintaan itu kami akhiri dengan pasangan resmi kami masing-masing.

Mas Susno menyemprotkan hasil ejakulasinya yang ketiga sore itu di dalam vagina istrinya, Mbak Sari. Sementara itu aku menumpahkan sisa spermaku yang mulai encer itu kedalam rahim Nia, istriku. Lalu kami berpelukan dengan pasangan masing-masing. Walaupun beberapa kali tangan Mas Susno mencoba bermain-main dengan puting istriku.

Entah petualangan kali ini apakah akan berlanjut ke hal yang lebih seru atau tidak karena aku dan Mbak Sari jelas tidak ingin menyudahi kenikmatan ini.

Dihangatkan Oleh Tubuh Adik Ipar Ketika Saya Pergi Kerumahnya

Dihangatkan Oleh Tubuh Adik Ipar Ketika  Saya Pergi Kerumahnya

Kisah ini selalu terbayang dalam benakku, hal tersebut berawal ketika aku baru saja mengantar istriku Ine piknik ke Bali bareng-bareng murid SMA dan teman-temannya, beberapa istriku berencana menginap di sana, Aku antar sampai bis berangkat menuju Bali diiringi lambakian tangSebelum berangkat istriku berpesan agar segera mengembaklikan uang yang dipinjamnya kepada istri kakaknya, yang berarti adalah kakak iparku juga yang bernama Sisil. Walaupun cuaca agak mendung, tetapi kuantarkan juga uang itu kepada kakak ipar istriku. Sampai di sana ternyata sepi, nggak ada orang dan pintu rumah tertutup rapat. Ku ketuk pintu rumah “Dok”dok”dok”..kula nuwun”, siapaku.

Tante


Nggak ada jawaban. Berulang*ulang kuketuk pintu juga nggak ada jawaban. Akhirnya iseng-iseng pegangan pintu ku dorong, ehhhh..ternyata pintu nggak terkunci. Teledor benar kakak iparku ini, begitu pikirku. Aku masuk ke kamar tamu, sepi.
Sayup-sayup ku dengar suara gemercik air di kamar mandi belakang. Segera aku ke sana dan menyapa kakak iparku. “Mbakk”mbakk”siapaku agak keras, karena suara air mandipun keras juga. “Siapa itu ?” jawab dari dalam. “Aku.Unang”jawabku. “Ada apa?”tanyanya lagi. ” Ini mbakk aku disuruh Ine mengembaklikan uang yang dipinjam kemarin” jawabku.

” Ya”tunggu sebentar” jawab mbakk Sisil dari dalam kamar mandi. Akhirnya aku duduk-duduk di depan TV sambil menonton acaranya. Lima menit berlalu, sepuluh menit, limabelas menit sudah aku menunggu, ternyata mbakk Sisil belum juga kelar acara mandinya.

Iseng*iseng aku bangkit menuju kamar mandi dan mencoba melihat dari luar apa yang sedang dilakukan kakak iparku ini. Waah?”ada lubang kunci, itu cukup buatku untuk mengintipnya. Deg..plasss”.jantungku seakan rontok melihat pemandangan yang belum pernah aku saksikan. Kulihat kakak iparku ini sedang menggosok-gosok badannya dengan sabun mandi sambil duduk di pinggir kamar mandi dengan kaki mengangkang.

Agen Poker Online - Terlihat jelas di mataku, karena posisi duduknya menghadap ke pintu kamar mandi. Wajahnya terlihat memerah, matanya tertutup rapat dan bibirnya menganga sambil sesekali mengeluarkan erangan halus, ahhhhgg”.ahhhhhg”.ssshh. Kulihat payudaranya ranum banget, walaupun agak kecil, putingnya merah dan menegang, indah sekali.

Pandangan ku alihkan ke bawah. Srettt”darahku mendidih seketika, karena pussy-nya terlihat sangat bagus, seperti mawar merah yang sedang merekah, yang sekelilingnya dihiasi dengan bulu-bulu halus membentuk lingkaran di sekitar mulut luar dan sekitar perut. Mbakk Sisil terus menggosok payudara dan pussynya sambil pantatnya bergoyang – goyang.

Agen Judi Online
- Diantara keluarga kami, mbakk Sisil ini mempunyai pantat yang paling bagus, padat dan besar, tetapi serasi dengan bentuk tubuhnya. Ohhh. Rupanya kakak iparku ini sedang masturbasi. Aku tak begitu saja menyia-nyiakan kesempatan ini. Kuteruskan kegiatanku mengintip.

Pantat mbak Sisil semakin bergetar keras ketika jarinya menyentuh klitoris yang menyembul di antara pussy-nya. Digosoknya pussy-nya dengan gerakan memutar seirama dengan goyangan pantatnya. Mungkin sudah klimaks, karena kulihat mbakk Sisil mengejang dan meluruskan kakinya sambil menciumi ketiaknya sendiri.

Bandar Poker Online - Khawatir ketahuan aku segera berjingkat-jingkat menuju depan TV dan kembali duduk.Pura-pura membakca Koran yang ada di depanku. Jegleggg”.pintu kamar mandi dibuka. Kakak iparku keluar dari kamar mandi dengan mengenakan daster tipis tembus pandang, hingga membuat tenggorokanku kering menahan gejolak seksku yang kian meninggi. Tetapi aku pura-pura acuh dan bertanya “Mas Dwi pergi ke mana to mbakk”tanyaku basa-basi.

” Masmu baru penataran di Ungaran selama 3 hari, tadi siang baru berangkat, mbakk mengantar sampai terminal” sahutnya. Wahhh”duda ketemu janda nich, pikirku. “Ini mbakk titipan dari Ine, mohon maaf karena baru sekarang baru bisa ngembakli”in” kusampaikan permintaan maaf istriku sambil memberikan amplop berisi uang ” Ah..nggak apa-apa ” sahutnya.

Bandar Judi Online - Baru berbincang-bincang sebentar, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya seakan-akan mengguyur bumi ini. ” Waduh”hujan ” kataku memecah suara hujan yang jatuh di atas genting. ” Ya berteduh dulu to di sini, nggak usah sungkan, wong di rumah saudara aja. Sebentar mbakk buat”in minuman hangat ” sahutnya.

Mbakk Sisil berjalan ke dapur. Cleguk”.aku menelan ludah karena kulihat pantat mbakk Sisil bergoyang ke kanan dan ke kiri, seakan-akan menantang setiap lelaki untuk menjamahnya. Kulihat terus setiap gerakan tubuhnya dengan seksama. Darahku seakan berhenti ketika kakak iparku ini mengaduk minuman di gelas.

Domino QQ - Seluruh tubuhnya bergoyang, payudaranya, perutnya, pantatnya pokoknya syuur banget. Tiba-tiba dia lari dari dapur menuju ke arahku dan memelukku erat-erat sambil berteriak, ” Dik Unang, kakak jijik lihat kecoa di dekat gelas itu “, katanya sambil menunjuk ke arah dapur.

” Tenang mbakk, tenang, ayo kita bunuh kecoa itu “, sahutku sambil tetap memeluk kakak iparku itu dan berjalan menuju dapur. Dengan sebuah gagang sapu, kubunuh kecoa itu dan kubuang ditempat sampah, tetapi anehnya kegiatan itu kulakukan dengan tetap berpelukan dengan kakak iparku itu. Jantungku mulai berdetak sembakrangan. Nafsu mulai naik ke ubun-ubun.

Bandar Ceme Terpercaya
- Tiba-tiba kedua mata kami beradu pandang, lama sekali sambil nafas kami terengah-engah. Sementara hujan berubah menjadi rintik-rintik, mendukung suasana menjadi dingin dan sepi. Nggak sadar, entah siapa yang memulai, bibir kami saling berpagut, hangat. Kulumat bibir kakak iparku itu dengan penuh nafsu. Sekali-sekali kugigit bibirnya dan kumainkan lidahku di atas langit-langit mulutnya.

Nafsu seks sudah mengasai kami berdua. Aku tahu itu tidak boleh, tetapi kami nggak kuasa untuk menghentikannya. Kami semakin tenggelam dalam birahi. Kini leher jenjang kakak iparku menjadi sasaranku berikutnya. Kuciumi dan kujilat sepuasnya.

Live Poker Online - Hampir saja aku mencipok lehernya itu, kalau tidak ditepis oleh kakak iparku itu dan memprotes, ” Jangan dik”nanti membekas “, larangnya. Kemudian kujilat kuping belakang mbakk Sisil sambil kubisikkan sesuatu. Ia mengangguk. Sambil masih tetap berdiri di pinggir wastafel dapur kulepas pakaiannya satu per satu.

Hingga kini tak selembakr benangpun melilit tubuhnya. Kupandangi tubuh indah itu sampai lama, hingga lidahku tahu-tahu sudah memainkan puting payudara yang sudah memerah tegang itu. Pelan-pelan kaki kanannya ku angkat dan kuletakkan di pinggir wastafel itu. Jemarikupun refleks memainkan bulu-bulu halus di sekitar pussy-nya. Kudengar kakak iparku melenguh-lenguh tanda terangsang.

“Ahhhh”.ouuuhgh?”.sssshhhhhh”..nikkkkmaaaattt. . terussss”..”. Dengan penuh nafsu serangan kuteruskan dengan lidah di bibir pussynya yang sudah basah oleh cairan hangat itu. Kujilat “jilat mesra sambil sesekali menggigit bagian dalam bibir pussy itu.

Rupanya seranganku membuahkan hasil. Mbakk Sisil bergetar keras dan mengajakku pindah ke sofa. Kami duduk berpangkuan sambil terus melakukan kontak seksual. Kini giliran Mbakk Sisil yang gantian menyerangku. Dicopotinya semua pakaianku. Ia sempat terbelalak begitu melihat peny-ku.

Entah apa yang dirasakannya. Yang jelas ia langsung melahap peny-ku sampai habis. Diisap-isap, dikocok-kocok dan dijilati sampai puas. Gantian aku yang menggelinjang hebat, karena terus terang aku sudah terangsang ketika aku mengintip kakak iparku ini mandi. ”

Mmmmhhhh”..srup”..srup?” peny-ku dihisap-hisap sampai badanku merinding semua. Ia memandang mataku dan memberi tanda agar pindah ke kamar tidurnya. Kami berbaring dengan ambil posisi 69. Kini didepan wajahku terpampang pussy yang menganga dan memerah.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, langsung ku serang pussy itu hingga Mbakk Sisil menggelinjang penuh kenikmatan. Tetapi sebaliknya Mbakk Sisilpun semakin gencar menyerang peny-ku dengan tak kalah hebatnya. Tiba*tiba ia bangun dan mendorongku hingga jatuh telentang. Hujan belum juga berhenti.

Dalam hati kunyayikan lagu anak-anak yang kugubah syairnya , TIK”TIK”.TIK BUNYI HUJAN DI ATAS RANJANG. Ia mulai ambil posisi membelakangiku dan membimbing peny-ku masuk ke dalam lobang pussy yang sudah becek itu disertai gerakan naik turun. Pelan*pelan”..agak cepat”..sampai seperti kesetanan ia terus menggoyang pantatnya naik turun. Kuimbakngi gerakannya dengan mendorong peny*ku maju mundur.

Mulutnya menceracau tak karuan. Dengan masih melakukan gerakan tadi kuremas-remas payudara yang kini semakin mengeras itu. Hingga akhirnya ia menjerit kecil ” Ohhhh”aku sudah nggak tahan lagi dik?”Ahhhhssshhhh ” . Segera kuambil posisi konvensional. Kutelentangkan ia, pahanya ku buka lebar-lebar dan tumitnya kuletakkan di bahuku. Kuterobos lubang menganga itu dengan rudalku, dan kuserang habis-habisan.

Permainan ini kami lakukan hampir 1 jam, sampai kakak iparku berdesah hebat sambil berkata ” hhhhgggg?”ouuggghhh”ssshhhhh. Akkkkuuu mmmmaauuu kkkellluuaaaarrrrr dik. Ohhhg “. Kutambakh kecepatan permainanku karena akupun sudah mendekati detik-detik orgasme. Kurasakan darah mengalir dari seluruh tubuh ke peny-ku Kugoyang,kugoyang dan kugoyang terus,sampai masing-masing kami mencapai puncak kenikmatan dengan kusemburkan mani ku ke dalam pussy kakak iparku itu sambil memeluknya erat-erat.

Sepuluh menit kami berpagut mesra. Hingga akhirnya kami kenakan pakaian kami kembali. ” Mbakkkk?” panggilku. ” Mmhhhhh?” jawabnya manja. ” Aku sebetulnya sudah mengintip waktu mbakk tadi mandi ” godaku. ” Ahhhh”kamu nakal?” sungutnya sambil mencubit lenganku keras-keras.

Senda gurau berakhir sampai aku berpamitan pulang dan kebetulan hujan sudah agak reda. Sebelum pulang kucium mesra pipi dan bibirnya sambil kubisikkan di telinganya ” Mbakk adalah kakak iparku tersayang an istriku tercinta.